REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Nurdin Tampubolon menyatakan mendukung wacana orang asli Papua menjadi presiden direktur (presdir) PT Freeport Indonesia.

"Hanura sangat mendukung masyarakat lokal memimpin Freeport," katanya saat berada di Kota Jayapura, Papua, Selasa (23/2).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara kesatuan sehingga semua warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan atau hak-haknya. "Jadi, masyarakat di mana pun di Indonesia bisa, kita ini negara kesatuan, orang Papua pun tidak ada masalah memimpin bisnis atau BUMN di wilayah seluruh nusantara, NKRI, bisa, siapapun, bisa memimpin," katanya.

Namun alangkah baiknya, kata dia, kalau hal itu didukung dengan kemampuan yang sepadan dan setara untuk mengelolan suatu perusahaan yang besar yang memberikan masukan terbesar bagi bangsa dan negara. "Tapi lebih diutamakan masyarakat lokal, apa bila punya kemampuan yang sama atau rendah sedikit tidak apa-apa," katanya.

Sebelumnya, pada pekan lalu Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan sedang menyeleksi orang-orang asli Papua yang punya kemampuan untuk menduduki jabatan yang ditinggalkan oleh Mar'oef Sjamsudin itu. Dia menambahkan, pemuda adat Papua juga memberikan dorongan yang kuat agar pemimpin tertinggi perusahaan penghasil emas terbesar di Indonesia itu dipimpin oleh orang asli Papua.

"Pada intinya Hanura setuju, asalkan memiliki kemampuan," kata Nurdin Tampubolon.

Ikuti Whatsapp Channel Republika