REPUBLIKA.CO.ID, TAMBOLAKA -- Mayoritas desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum mendapatkan aliran listrik. Kondisi ini terjadi sehingga warga menyiasati dengan penerangan seadanya.
"Dari dulu sampai saat ini kami sangat membutuhkan listik. Hanya sebagian desa saja yang mendapatkan aliran listik dari PLN," kata Kepala Desa Waiyapu, Kecamatan Kodi Balegar, NTT Yulius Waininga, Selasa (23/2).
Menurut dia, sejak dua tahun terakhir telah mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya baik dalam rapat Musrembang maupun rapat lainnya agar warga bisa menikmati listik seperti desa lain di Sumba. "Sudah kami usulkan tapi tidak pernah direspons pemerintah, katanya nanti. Tapi sampai sekarang hingga adanya pemekaran Desa belum juga warga menikmati listik," kata dia.
Kendati demikian, pemerintah perangkat desa tetap bersabar menanti meski desanya salah satu dari puluhan desa di Sumba Barat Daya tidak bisa merasakan kehadiran listrik. Ironisnya, Desa bersebelahan dengan desanya lebih dulu mendapatkan aliran listrik. Diketahui jumlah desa di Kabupaten yang sudah dimekarkan ini berjumlah 117 kemudian dimekarkan lagi menjadi 44 desa.
"Saya pernah diminta menggunakan perangkat elektronik seperti laptop sebagai penunjang kerja, tapi mau dapat listrik dari mana," ujarnya berkelakar kepada wartawan di kediamannya. Meski begitu warga setempat hanya mendapatkan penerangan dari alat tenaga surya yang diberikan pemerintah untuk digunakan seadanya.
"Rata-rata warga sebagian saja yang dapat, selebihnya tidak. Kadang-kadang juga tidak berfungsi terpaksa pakai aki (accu)," ungkap dia
Mengenai jumlah warga di desanya sebanyak 807 Kepala Keluarga dengan rata-rata kurang mampu dan 75 persen berprofesi sebagai petani dan kerja serabutan. Dia mengemukakan, di Kecamatan Kodi Balegar banyak potensi ekonomi kerakyatan yang bisa dikembangkan mengingat daerahnya salah satu penghasil jambu mente terbesar dengan kualitas ekspor dan penghasil perikanan salah satunya cumi-cumi.
"Sebenarnya banyak yang bisa di berdayakan disini kalau listrik ada. Namun kami tetap berusaha semampunya agar perekonomian masyarakat bisa jalan," tambahnya.