REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menargetkan peningkatan jumlah aparatur negara yang berpendidikan tinggi guna memperbaiki kualitas dan profesionalitas pelayanan aparatur sipil negara kepada masyarakat.
"Dalam tiga tahun jumlah yang berpendidikan tinggi kami targetkan terus bertambah," kata Yuddy, dalam pertemuan dengan menteri-menteri PAN RB dari berbagai periode, di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (23/2), seperti dikutip dalam siaran pers.
Saat ini, kata Yuddy jumlah ASN yang lulusan sarjana strata satu (S1) adalah sekitar 42 persen. Jumlah ini akan kami tingkatkan menjadi 50 persen. Sedangkan jumlah ASN yang berpendidikan S2 masih sekitar 5 persen, dan ditargetkan jumlah ini meningkat menjadi 10 persen.
"Jumlah ASN yang berpendidikan doktoral atau S3 masih sangat sedikit yaitu baru 1,1 persen," imbuhnya.
Namun di tengah keinginan untuk meningkatkan SDM yang berkualitas ini, muncul desakan kepada pemerintah untuk mengangkat pegawai honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Padahal, kata Yuddy, belanja pegawai sudah cukup besar yaitu 33,8 persen dari APBN. Bahkan di daerah, sekitar 244 pemerintah kabupaten/kota, belanja pegawainya mencapai 50 persen dari APBD.
"Kita ingin postur pemerintahan yang sehat, ramping, tapi profesional," katanya.