Selasa 23 Feb 2016 22:04 WIB

Psikolog: Keberanian Korban Saipul Jamil Harus Diapresiasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Reza Indragiri Amril Psikologi Anak mengatakan penyintas-penyintas seperti DS dan keluarganya yang tidak takut pada aib, sorotan publik, kecaman, dan proses hukum yang panjang harus mendapat dukungan. Karena DS dan keluarganya tidak takut untuk melaporkan dan berhadapan dengan orang besar seperti Saipul Jamil.

"Saya berharap saudara DS bisa datang lagi tanpa harus menggunakan topeng,"kata Reza dalam Indonesia Lawyer Club, Selasa (23/2).

Reza menjelaskan kasus Saipul Jamil ini menjadi gambarkan jelas bahwa homoseksual disebabkan faktor lingkungan. Kasus ini juga dapat disebuat pedofilia situasional.

Ia menjelaskan pedophilia situasional disebabkan oleh faktor situasi. Seorang pedofil yang sebenarnya memiliki ketertarikan kepada orang dewasa. Karena alasan dan situasi tertentu ia menjadi mengincar anak-anak.

"Bagaimana mungkin SJ yang sudah dua kali berumah tangga dengan perempuan dewasa dapat melakukan hal seperti ini," katanya.

Ia menjelaskan ada seorang pelaku pedophil yang korbannya sudah puluhan. Namun ia tetap memilih untuk berhubungan seksual dengan orang dewasa.  Reza menambahkan jika dikaji dari sudut pandang akademik, kasus Saipul Jamil ini dapat disebut homoseksual fuktuatuatif. Dimana kecederungan homoseksual terjadi ketika situasi dan lingkungan mendukung untuk melakukan homoseksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement