Selasa 23 Feb 2016 20:56 WIB

Korban Saipul Jamil Masih Trauma dan Belum Sekolah

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
 Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak Ipar DS (17 tahun), korban Saipul Jamil mengatakan, DS saat ini menjadi pendiam, ketakutan, dan trauma. Kakak Ipar DS menyatakan, saat kejadian DS sudah izin ke kakaknya untuk menginap di rumah Saipul Jamil. Kakaknya pun mengingatakan untuk berhati-hati di rumah Saipul Jamil.

"Nggaklah kakak, gue masih normal, masih suka sama cewek," kata Kakak Ipar DS menirukan jawaban DS ke kakaknya, dalam acara Indonesia Lawyer Club, Selasa (23/2).

Kakak Ipar DS mengatakan, DS saat ini masih trauma. Setiap pukul 4.00-5.00 malam ia terbangun. Karena suara Saipul Jamil masih teringat memanggilnya minta pijat.

Saat kejadian, Kakak Ipar DS mengatakan, ia menerima kabar peristiwa DS dari berita yang dibaca suaminya. Lalu ia mencoba menelepon DS, namun beberapa kali tidak diangkat. DS akhirnya mengangkat telepon dan mengkonfirmasi peristiwa tersebut.

Ia langsung ke Polsek Kelapa Gading untuk mencari tahu peristiwa tersebut. Sesampainya di Polsek, ia menemui DS. DS menjadi sangat diam dan selalu menunduk. "Pada hari kedua baru bisa ketawa, pada hari pertawa diam saja," katanya.

Kakak Ipar DS mengatakan, saat ini DS tinggal bersamanya untuk menghindari lingkungan lama. Dia juga sempat mencari tahu kebenaran peristiwa tersebut dari DS. "Gue mau divisum, kalau enggak masa gue minta divisum," kata DS kepada kakak Iparnya.

Kakak Ipar DS mengatakan, sampai saat ini DS belum sekolah untuk memulihkan psikologisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement