Ahad 21 Feb 2016 15:51 WIB

RSA UGM Raih Rekor Muri Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Julkifli Marbun
Pemeriksaan tulang untuk mengetahui kadat kepadatan tulang.
Foto: Republika
Pemeriksaan tulang untuk mengetahui kadat kepadatan tulang.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN –- Sebanyak 153 perempuan usia premenapouse turut serta dalam kegiatan pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan Bone Mass Densitometri (BMD) di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Sabtu (20/2). Pengenalan dini untuk mendeteksi osteoporosis ini pun akhirnya mampu memecahkan rekor pemeriksaan kepadatan tulang terbanyak dalam satu hari.

Acara yang merupakan bagian dari bentuk kepedulian sosial RSA UGM ini berlangsung selama 12 jam. Selain masyarakat di sekitar Desa Trihanggo, Gamping, peserta juga berasal dari karyawan serta civitas akademika UGM.

Saat ini prestasi RSA UGM tersebut telah tercatat dalam buku Museum Rekor Indonesia (MURI). Koordinator Kegiatan Pemeriksaaan Kepadatan Tulang, dr. Maya Buwana Sari Asdie menyampaikan, aktivitas ini sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan ulang tahun keempat dan grand opening RSA UGM.

Di sisi lain, pemeriksaan kepadatan tulang bagi perempuan premenapouse juga sangat penting dilakukan. Menurut Maya, kerentanan osteoporosis mulai terjadi pada perempuan usia premenaupouse. Adapun pemeriksaan menggunakan BMD ini merupakan salah satu upaya dari lima tingkat pencegahan osteoporosis.

“Kegiatan ini meliputi diagnosa secara dini serta pengobatan cepat dan tepat. Ini sebenarnya termasuk dalam kelompok pencegahan sekunder,” tutur perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Instalasi Radiologi RSA UGM itu.

Pemeriksaan ini menggunakan prosedur yang tidak melukai, memiliki efek samping sangat kecil, serta dapat mendeteksi dini pengeroposan tulang. Semakin cepat diketahui diagnosanya, maka pencegahan osteoporosis dapat dilakukan semakin cepat.

BMD sendiri merupakan salah satu alat unggulan yang dimiliki oleh RSA UGM. Alat ini memiliki spesifikasi menilai kekuatan tulang dan mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan kepadatan tulang yang rendah. World Helath Organization (WHO) telah metetapkan metode pemeriksaan dengan alat ini sebagai Golden Standard dalam pemeriksaan massa tulang.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Iwan Dwiprahasto mengaku bangga atas prestasi yang diraih RSA UGM kali ini. Ia menyampaikan, rumah sakit yang memiliki predikat Paripurna dari KARS ini berkomitmen untuk menjadi instansi kesehatan rujukan terkemuka di tanah air.

“Sebagai rumah sakit dengan semboyan friendly and caring hospital, RSA UGM senantiasa melakukan berbagai upaya perbaikan agar menjadi rumah sakit terdepan dengan pelayanan terbaik, akurat, dan terpercaya,” katanya.

Ia juga mengemukakan, pemecahan Rekor Muri kali ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen RSA UGM untuk menjadi leading hospital di Indonesia. Hal ini juga jadi pemacu bagi seluruh staf untuk senantiasa meningkatkan mutu secara berkelanjutan bagi kepentingan pasien dan masyarakat.

Prof. Iwan berharap, kegiatan yang didukung sepenuhnya oleh pimpinan dan seluruh karyawan RSA UGM ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak. “Semoga dapat diterima sebagai bentuk ketulusan hati dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement