Ahad 21 Feb 2016 13:52 WIB

Golkar Harus Jadi Partai Modern

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Golkar
Golkar

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Musyawarah Nasional (Munas) 2016 harus membuka peluang menjadikan Golkar partai baru. Golkar harus melakukan rebranding, tidak hanya nama, tapi juga reorganisasi dalam tubuh internalnya.

"Saya membayangkan Golkar menjadi partai modern ketika bisa menjawab tantangan kekinian," ujar kader muda Golkar, Meutya Hafid, Ahad, (21/2).

Ke depannya, Golkar harus dekat dengan publik, transparan, dan terbuka terhadap pemikiran dari masyarakat. Hal ini sebenarnya bukanlah barang baru bagi Golkar. Golkar yang dulu, kata Meutya, sangat dekat masyarakatnya. Jika ingin menjadi partai modern, lanjutnya, Golkar jangan hanya berkutat pada dirinya sendiri.

Menurut dia, Munas harus menjadi momen mengubah Golkar 180 derajat yang memberi kesempatan bagi Partai Beringin tersebut untuk bangkit.

"Munas harus berkualitas penuh dengan perdebatan ide dan gagasan, bukan transaksional semata," kata Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Munas harus demokratis, artinya melibatkan seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan tidak boleh ada intimidasi. Munas juga harus transparan sehingga masyarakat bisa menyaksikan perang ide yang terjadi lewat media.

Calon Ketua Umum Golkar haruslah seorang konseptor kuat, cerdas, dan memiliki pengalaman organisasi yang luas. Selain itu, kata Meutya, caketum Golkar harus mampu membangun jembatan komunikasi antara kader muda dan senior, berwibawa, serta dekat dengan publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement