REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo menyatakan keberadaan budaya lokal seperti seni bela diri pencak silat diyakini mampu mencegah masuknya budaya asing yang negatif terhadap generasi bangsa.
"Saat ini semakin banyak upaya merusak generasi muda, sepeti pemakaian narkoba, perilaku sek bebas, serta aliran-aliran agama yang mengklaim dirinya paling benar," kata Pangdam saat acara pelantikan Pengurus Paguron Pencak Silat Panawung Jaya Partisan Siliwangi Kujang Pusaka Sakti, di Pangalengan Kabupaten Bandung, Jabar, Sabtu (20/2).
Ia menuturkan pencak silat merupakan kebudayaan lokal yang harus terus dikembangkan di Perguruan Silat Panawung Jaya Partisan Siliwangi Kujang Pusaka Sakti.
Pangdam menyampaikan rasa bangganya terhadap perguruan tersebut yang tetap berdiri di situasi maraknya pengaruh budaya asing masuk kedalam kehidupan masyarakat melalui agama, teknologi informasi, ekonomi dan bentuk lainnya. "Ternyata masih ada sebagian masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya lokal," katanya.
Ia berharap budaya lokal tersebut semakin membesar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dari pengaruh budaya asing yang negatif. "Kedepannya akan terbentuk masyarakat yang lebih baik," katanya.
Pangdam menambahkan pengurus perguruan pencak silat dapat bekerja dengan ikhlas dan keberadaannya harus mampu dirasakan dan diakui masyarakat. "Perguruan silat ini harus dirasakan keberadaannya oleh masyarakat, dengan adanya perguruan ini seharusnya masyarakat jadi marasa tentram dan aman," katanya.
Kehadiran Pangdam tersebut dinobatkan sebagai Pelindung Perguruan Silat yang dihadiri pengurus baru Paguron Pencak Silat Panawung Jaya Partisan Siliwangi Kujang Pusaka Sakti yang diketuai Acep Dodi.