Sabtu 20 Feb 2016 15:29 WIB

Besok, Kantong Plastik Berbayar Mulai Diterapkan

Rep: C26/ Red: Ilham
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.
Foto: wikipedia
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penerapan kantong plastik berbayar di Kota Bandung dipastikan mulai berlaku pada Ahad (21/2) besok. Berdasarkan kesepakatan antara Pemkot Bandung dan pengusaha retail, diputuskan kantong plastik dihargai Rp 200.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Teti Mulyawati mengatakan, penetapan harga tersebut didasarkan pada surat edaran Menteri Lingkungan Hidup. Di mana diatur batas minimal harga kantong plastik Rp 200.

"Mengacu surat edaran menteri terbaru 17 Februari, kami ambil batas minimal Rp 200. Itu berdasarkan usulan pihak retailer yang minta bertahap. Jadi untuk sementara, kami ambil batas minimal," kata Teti saat dihubungi, Sabtu (20/2).

Ia menyebutkan, aturan tersebut mulai berlaku untuk masyarakat yang berbelanja di minimarket atau supermarket. Nantinya, kasir akan menawarkan pembeli untuk menggunakan plastik berbayar atau tidak.

Menurutnya, program ini berdasarkan keputusan pemerintah pusat yang akan berlaku di 23 kota. Untuk Kota Bandung akan diberlakukan di 20 titik. "Lokasi pelaksanaan di mini market, supermarket, dan hipermarket. Seperti Superindo Dago, alun-alun dan sebagainya," katanya.

Ia mengatakan, penerapan katong plastik berbayar masih dalam tahap ujicoba. Program ini nantinya akan dievaluasi selama tiga bulan pertama. Nanti akan dilihat dari kebijakan harga dengan dampak pada pengurangan plastik sesuai tujuan. Jika tidak signifikan, maka akan ditingkatkan kembali harganya.

Ia juga memastikan, penerapan kebijakan kantong plastik berbayar telah siap dilakukan. Pihaknya telah menyosialisasikan kantong plastik berbayar kepada 454 pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) di Kota Bandung.

Dengan aturan itu, Teti berharap bisa menekan volume sampah di Kota Bandung. Seperti diketahui, saat ini, volume sampah di Kota Bandung per harinya mencapai 1.500 ton.

Berdasarkan hasil penelitian pusat, dalam satu hari, setiap orang dapat menggunakan tiga kantong plastik. Dengan data jumlah penduduk 2,5 juta, volume per harinya bisa sampai 7,5 juta plasik.

Atas dasar keprihatinan tersebut, ia sangat mendukung program pemerintah pusat tentang plastik berbayar. Terlebih, sebelumnya ada bencana yang memakan korban akibat sampah seperti Lewi Gajah dan banjir yang tak kunjung terselesaikan.

"Alasan awal yakni bencana Lewi Gajah yang memakan korban 147 orang, dan itu jadi rujukan gerakan sampah nasional. Kedua Bandung banjir Cileuncang, dan ini disebabkan sampah-sampah plastik," katanya.

Disinggung soal penerapan di pasar tradisional, Teti mengaku masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Sementara ini, pihaknya masih memfokuskan pada lingkungan pasar modern.

Program diet kantong plastik menurutnya bukan berarti harus anti-kantong plastik. Melainkan lebih kepada aksi bijak dalam menggunakan kantong plastik, mengingat material plastik yang sulit terurai oleh alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement