Jumat 19 Feb 2016 15:44 WIB

ICMI: Atasi LGBT Tidak Dengan Kekerasan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya melakukan aksi unjukrasa tolak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di  depan Mal Bandung Indah Plaza, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya melakukan aksi unjukrasa tolak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di depan Mal Bandung Indah Plaza, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum ICMI, Sri Astuti Buchari mengatakan, pihaknya berkomitmen pada prilaku seksual yang bersih dan normal sesuai dengan kaidah agama dan budaya Indonesia.

Maka dari itu, fenomena LGBT yang saat ini ramai diperbincangkan merupakan keprihatinan bagi seluruh rakyat Indonesia. Fenomena LGBT ini merupakan sesuatu yang perlu ditolong dan diatasi secara bersama-sama.

Tetapi, cara yang dilakukan untuk menangani fenomena LGBT tersebut harus sesuai dengan aturan dan norma yang ada, tentunya dengan tidak mengedepankan kekerasan.

"Ini (LGBT) sesuatu yang harus ditolong dan diatasi bersama tapi bukan dengan kekerasan," kata Sri di Wisma Kodel, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (19/2).

Menurut Sri, untuk menyembuhkan mereka yang terlibat LGBT akan menjadi tantangan tersendiri. Namun, akan menjadi suatu kehormatan apabila ICMI bisa membatu menyembuhkan para korban LGBT tersebut.

"Tentu kalau memang ada kita juga akan membantu. Itu akan menjadi tantangan tersendiri. Caranya mungkin kita bisa undang psikolog atau psikiater untuk penyembuhan mereka," ucap Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement