Jumat 19 Feb 2016 13:27 WIB

Satu Anggota Brimob Meninggal karena Sakit Saat Mengejar Santoso

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah anggota Brimob berjaga disekitar mobil ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak antara Polisi dengan kelompok sipil bersenjata  di Sanginora, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Selasa (9/2).
Foto: Antara/Bayu
Sejumlah anggota Brimob berjaga disekitar mobil ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak antara Polisi dengan kelompok sipil bersenjata di Sanginora, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Selasa (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korp Brimob Mabes Polri, Irjen Murad Ismail mengatakan, terdapat satu anggotanya, Fredi Manuhutu yang meninggal dalam operasi pengejaran kelompok Santoso. Namun, Fredi meninggal bukan karena baku tembak, akan tetapi diakibatkan sakit asam lambung tinggi.

"Dia kedinginan di puncak dan kesehatannya drop," ujarnya, di Rupatama Mabes Polri, Jumat (19/2).

Upaya evakuasi terhadap jenazah sejak kemarin terus dilakukan menggunakan helikopter. Namun, cuaca yang buruk membuat evakuasi ditunda dan dilanjutkan hari ini.

Murad menjelaskan, sebelum bertugas, Fredi kondisi kesehatannya dalam keadaan fit. Murad menduga kesehatannya drop karena naik ke puncak terlalu tinggi. "Kalau badan drop itu semua penyakit muncul, jalan terus," kata Murad.

Hingga kini, Murad menuturkan, aparat terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso. Medan yang susah membuat aparat sulit menangkap Santoso.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement