REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mewanti-wanti para remaja Indonesia. Terutama saat para remaja menjadikan figur publik sebagai idola dan panutan.
Erlinda mengatakan tidak ingin peristiwa yang menimpa remaja pria berinisial DS (17 tahun) terulang pada remaja lainnya. DS menjadi korban penyimpangan seksual dari seorang artis penyanyi dangdut berinisial SJ.
Erlinda juga mengimbau para orangtua untuk membetikan edukasi pada anak-anaknya. Menurut Erlinda, peran orang tua sangat penting untuk tetap mengontrol anaknya supaya tidak berlebihan saat mengidolakan salah seorang figur publik.
"Orangtua makin banyak PR nya untuk memberikan edukasi, jangan salah dalam memilih idola gitu," ujar Terlindas di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (19/2).
Menurut Erlinda, kategori remaja saat ini ketika sudah mengidolakan artis mereka cenderung untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh sang artis. Kondisi seperti ini menurut dia jika anak tersebut salah memilih artis idola yang justru menjadi fatal.
"Artis yang diidolakan oleh anak-anak ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang mereka. Jika anak salah dalam memilih Idola maka berpotensi anak akan duplikasi hal buruk yang dilihat dan tiru pada sang Idola," kata Erlinda.