Kamis 18 Feb 2016 20:50 WIB

Pasien Demam Berdarah di Banyumas Bertambah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Pasien demam berdarah, ilustrasi
Foto: Republika
Pasien demam berdarah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Jumlah warga Kabupaten Banyumas yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan saat ini jumlah penderita DBD di Banyumas sudah mencapai 72 orang.

''Jumlah ini bertambah 10 orang dibanding dua hari sebelumnya,'' ujarnya, Kamis (18/2).

Meski demikian dia menyebutkan, untuk penderita yang sampai meninggal, hingga kini masih belum bertambah. ''Masih 7 orang yang meninggal. Mudah-mudahan tidak sampai bertambah lagi,'' katanya.

Penambahan jumlah penderita DBD ini, antara lain bisa diketahui berdasarkan data jumlah penderita di RSUD Ajibarang. Kabid Pelayanan dan Perawatan RSUD Ajibarang dr Sri Setiyati Yulia, mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah merawat 27 warga yang diketahui terjangkit  DBD. ''Data sementara selama sepekan terakhir, ada 27 pasien yang positif DBD maupun sedang dalam observasi,'' katanya.

Pasien tersebut, kebanyakan berasal dari kalangan warga yang tinggal di sekitar wilayah Ajibarang, seperti Kecamatan Ajibarang, Cilongok, Jatilawang, Gumelar, dan Pekuncen.

Dari puluhan pasien penderita DBD tersebut, satu di antaranya meninggal dunia. Korban adalah Evi Sulastri (30 tahun), warga Desa Cihonje Kecamatan Gumelar yang meninggal Sabtu (14/2) lalu. ''Sebelumnya, pasien tersebut sempat dibawa ke puskesmas setempat. Namun karena sudah kritis dirujuk ke RSUD Ajibarang. Kita sebenarnya sudah berusaha maksimal melakukan perawatan, namun kondisinya ternyata semakin drop sehingga akhirnya meninggal,'' katanya.

Terkait hal tersebut, Sadiyanto berharap masyarakat Banyumas meningkatkan kewaspadaan bila ada anggota keluarganya yang mengalami demam tinggi tanpa disertai batuk atau pilek. ''Segara bawa ke puskesmas, bila dalam sehari demam tidak turun. Jangan sampai menunggu beberapa hari, karena masa kritis DBD berlangsung sangat cepat. Hanya empat hari setelah demam hari pertama,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement