REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan akan mendatangkan 600 bus baru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dikelola PT Transjakarta. Nantinya, bus-bus tersebut diharapkan bisa menggantikan metro mini.
Andri mengatakan ke-600 bus itu diserahkan Kemenhub kepada PT PPD. Selanjutnya, dia mengatakan PPD akan bekerja sama dengan PT Transjakarta dalam hal pengelolaan bus. Ia menjelaskan ke-600 busa itu dibagi dua, yaitu 200 bus untuk beroperasi di jalur busway dan sisanya di luar jalur busway.
“Bus-bus itu akan rerouting semuanya tidak boleh bersimpangan atau tumpang tindih dengan bus lain (yang dioperasikan Transjakarta). Kalau ada trayek metro mini di situ ya enggak apa apa,” katanya kepada Republika.co.id, Rabu (17/2).
Ia menegaskan ke-600 bus itu secara operasional bisa beroperasi di wilayah Jabodetabek. Sebab bus Transjakarta pun ada jenis APTB yang rutenya menuju kota penyangga seperti Depok, Bekasi, Bogor dan Tangerang. Ia mengakui rute-rute bus baru tersebut bisa saja bersinggungan dengan pengelola angkutan umum lain seperti metro mini.
“Kalau di Jakarta ya ada kemungkinan berada di trayek Kopaja, Metro mini atau Mayasari. Itu sesuai dengan rute yang sudah kita buat,” ujarnya.
Meski akan bersinggungan dengan angkutan lain, ia berharap bus-bus tersebut bisa membantu meningkatkan pelayanan transportasi. Sebab dengan adanya bus, penumpang akan memiliki opsi lain ketimbang memilih metro mini. Ada pun kepada pengelola angkutan umum, ia menyatakan sudah menyarankan untuk bergabung dengan Transjakarta.
“Bus-bus yang akan kita gunakan semuanya untuk meningkatkan layanan. Ini kemungkinan bersinggungan dengan metro mini. Terlepas dari metro mini atau operator lain mau gabung dengan Transjakarta atau tidak, yang penting kita sudah membuka pintu yang seluas-luasnya untuk masuk dalam manajemen Transjakarta," jelasnya.