Senin 15 Feb 2016 20:42 WIB

Luhut Ingin Islam di Indonesia tak Dikonotasikan Teroris

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
  Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menemui Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Senin (15/2) sore. Kedatangan Luhut tersebut dalam rangka berdiskusi terkait penanganan terorisme yang masih menjadi ancaman di Indonesia.

Datang bersama jajaran Direktorat di Kemenkopolhukam, Luhut disambut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta. "Kedatangan saya ke Muhammadiyah ingin bekerja sama Kemenkopolhukam dengan Muhammadiyah, terhadap beberapa agenda termasuk penanganan teroris," ujar Luhut usai pertemuan.

Luhut ingin Islam di Indonesia tidak dikonotasikan sebagai teroris. "Saya sepakat Islam yang rahmat dan penuh keadilan itu yang harus terus kita kembangkan. Bukan cara Islam yang keras dan cara-cara teror," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, Kemenkopolhukam meminta pertimbangan dari Muhammadiyah terkait berbagai penanganan yang tepat soal terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement