REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, bursa bakal calon gubernur sudah mulai ramai diberitakan media online di Indonesia.
Berdasarkan hasil kajian Indonesia Indicator (I2), apabila pilgub dilakukan pada hari ini, maka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpeluang untuk memenangkan Pilkada DKI.
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang memaparkan, ada tiga faktor yang memengaruhi hal itu, yakni ekspose Ahok selama tiga bulan berturut-turut melebihi ekspose kandidat lainnya.
"Hal ini terlihat dari pemberitaan Ahok dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 22.935 berita, tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan total pemberitaan empat nama lainnya," kata Rustika, Senin (15/2)
Ke dua, kata dia, apabila dilihat dari persebaran pemberitaan di wilayah DKI Jakarta, Ahok masih menguasai sebanyak 73 persen pemberitaan di media. Disusul Ridwan Kamil sebanyak 8 persen, Ahmad Dhani 7 persen, Sandiaga Uno dan Yusril Ihza masing-masing 6 persen. Hal ini, ungkap Rustika, bisa dipahami karena Ahok masih memimpin.
Selain itu, dibandingkan dengan kandidat lainnya, lanjut Rustika, ekspose Ahok juga menyeluruh di seluruh Indonesia. Situasi ini pernah terjadi saat Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur waktu itu.
Ke tiga, tambah dia, adalah soal konten. Menurutnya, yang disampaikan Ahok masing-masing berkisar tentang aktivitas yang dilakukan terkait posisinya sebagai gubernur.
"Dalam pengalaman Indonesia Indicator, kandidat yang memiliki pola pemberitaan seperti tersebut berpeluang memenangkan pilgub. Meskipun dari sisi sentimen negatif pemberitaan, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno menempati sentimen negatif terendah, yakni sebesar 14 dan 13 persen," ujar Rustika.