Senin 15 Feb 2016 07:21 WIB

Jika Pilgub DKI Hari Ini, Ahok Berpeluang Menang

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama
Foto: Antara/RENO ESNIR
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil kajian Indonesia Indicator (I2), apabila pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, maka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpeluang untuk memenangkan Pilkada DKI.

Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang mengataka ada tiga faktor yang memengaruhi hal itu. Yakni ekspose Basuki Tjahaja Purnama selama tiga bulan berturut-turut melebihi ekspose kandidat lainnya. "Hal ini terlihat dari pemberitaan Ahok dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 22.935 berita, tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan total pemberitaan empat nama lainnya," papar Rustika Sejin (15/2). 

Empat nama lainnya yang dimaksud adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, serta Yusril Ihza Mahendra. I2 menyebut ada lima orang bakal calon Gubernur DKI yang disebut sebagai top person atau orang yang paling banyak dibicarakan media saat ini. 

(Baca Juga: Ini Lma Top Person Bakal Cagub DKI Versi I2).

Menurut Rustika, apabila dilihat dari persebaran pemberitaan di wilayah DKI Jakarta, Ahok masih menguasai sebanyak 73 persen pemberitaan di media. Disusul Ridwan Kamil sebanyak delapan persen, Ahmad Dhani tujuh persen, Sandiaga Uno dan Yusril Ihza masing-masing enam persen. Hal ini, Rustika mengatakan bisa dipahami karena Ahok masih memimpin.

Selain itu, dibandingkan dengan kandidat lainnya, dia mengatakan  ekspose Ahok juga menyeluruh di seluruh Indonesia. Situasi ini pernah terjadi saat Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur waktu itu.

Hal lainnya menyangkut soal konten. Menurut dia, yang disampaikan Ahok masing-masing berkisar tentang aktivitas yang dilakukan terkait posisinya sebagai gubernur. "Dalam pengalaman Indonesia Indicator, kandidat yang memiliki pola pemberitaan seperti itu berpeluang memenangkan pilgub. Meskipun dari sisi sentimen negatif pemberitaan, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno menempati sentimen negatif terendah, yakni sebesar 14 dan 13 persen," ujar Rustika.

Namun demikian, Rustika mengatakan para kandidat lain tidak perlu khawatir, karena peta politik sangat dinamis. Menurut dia, berbicara mengenai pilkada adalah perihal menang kalah dalam kontestasi.

"Perilaku pemilih kerap mencerminkan 'kekaguman sesaat' atau 'kekaguman sementara' dengan figur cagubnya. Dalam waktu setahun, para kandidat dan kandidat lain yang namanya belum disebut masih bisa mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang mampu mendengarkan suara warga, menangkap keinginan mereka, dan kemudian mampu mewujudkan harapan warga DKI," ucap Rustika.

 

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement