Sabtu 13 Feb 2016 05:40 WIB

Calon Ketum Penuhi Syarat Pimpin Golkar

(dari kiri) Sejumlah perwakilan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ace Hasan Sadzily, Melki Lakalena, Andi Sinulingga, Ahmad Doli Kurnia, dan Sirajuddin Abdul Wahab memberikan pernyataanterkait Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(dari kiri) Sejumlah perwakilan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ace Hasan Sadzily, Melki Lakalena, Andi Sinulingga, Ahmad Doli Kurnia, dan Sirajuddin Abdul Wahab memberikan pernyataanterkait Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poros muda Golkar menilai kader yang maju menjadi calon ketua umum pada musyawarah nasional (Munas) nanti sudah memenuhi syarat.

‎"Mereka adalah kader yg secara kriteria formal memenuhi syarat. Sudah lama berproses dan punya pengalaman mengurusi partai," ujar poros muda Golkar Ahmad Doli Kurnia, saat dihubungi, Jumat (12/2).

Mereka yang maju menjadi calon Ketum adalah Ade Komarudin (Akom), Idrus Marham, Agus Gumiwang Kartasasmita, Azis Syamsudin, Setya Novanto, dan banyak lagi kader Golkar yang dikabarkan siap maju.

Sosok tersebut tidak menjalankan agenda di luar agenda partai. "Selain itu juga bukan seseorang yg pernah, sedang, atau berpotensi terjerat masalah hukum," imbuhnya.

Akom yang sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI didaulat menjadi Ketua DPR RI. Dia dinilai mampu menjalin komunikasi dengan para ketua umum partai politik.

Sementara itu, Idrus Marham dan Agus Gumiwang dikenal sebagai sosok yang minim resistensi. Mereka juga berasal dari kalangan muda.‎ Keduanya berpengalaman aktif dalam berbagai organisasi.

Direktur Eksekutif Renaissance Political Research and Studies Khikmawanto mencermati bahwa pengganti kuat Aburizal Bakrie (Ical) merupakan orang terdekat Ical, Ade Komarudin. Menurutnya, Akom memang mumpuni menjadi Ketua Umum Golkar berikutnya mengingat dirinya membidangi berbagai organisasi.

"Menurut saya persoalan yang dibutuhkan Golkar sebagai Ketum adalah bisa menjembatani antara kepentingan partai dan pemerintah. Saya lihat Akom punya kemampuan itu," tukasnya. 

Akom dinilainya dapat diterima di dua kubu Golkar. Jika nantinya Akom terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, dia menilai kinerja Akom sebagai Ketua DPR tak akan terganggu. Dia menyontohkan SBY yang menjadi presiden sekaligus ketua umum partai.

"Dengan situasi konflik sekarang Golkar butuh orang yang dekat kekuasaan. Keduanya tetap punya aturan masing-masing," imbuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement