Jumat 12 Feb 2016 23:25 WIB

Unand Belum Pastikan Jumlah Pasti Korban Kecelakaan Bus

Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).
Foto: Antara/Iggoy El Fitra
Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) belum dapat memastikan jumlah korban dari kecelakaan bus kampus tersebut yang terjadi pada Jumat sore.

"Saat ini baru dipastikan satu orang korban meninggal dunia atas nama Asril Jaini (58), selain itu kami belum bisa memastikan jumlah korban lain sebab keadaan masih kacau," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Unand Eriyanty, di hubungi di Padang, Jumat.

Dia mengaku saat ini banyak menerima data dari lapangan namun jumlahnya berbeda dengan sumber yang berbeda.

"Badan Eksekutif Mahasiswa menyatakan empat orang meninggal dengan total korban 51, namun data yang kami terima dari kepolisian 43 orang, sehingga belum bisa dipastikan," imbuhnya.

Saat ini, katanya, korban kecelakaan tersebut sedang mendapat perawatan intensif di empat rumah sakit dan satu klinik. Keempat rumah sakit tersebut yakni RS Umum Pusat M Djamil, RS Semen Padang, RS Yos Sudarso, dan RS Tentara, namun jumlahnya belum dipastikan pada masing-masingnya.

Salah satu saksi mata yang juga korban selamat dalam bus naas tersebut, Vera Nurmala Sari mengatakan, awalnya bus berjalan seperti biasa dan tidak terlihat ada tanda-tanda mogok atau kerusakan lainnya.

Namun saat memasuki penurunan katanya, bus terasa berjalan lebih cepat hingga akhirnya sopir yang biasa dipanggil Pak In itu berteriak "awas rem blong".

"Hanya sesaat setelah itu pengendara motor yang ada di depan bus tertabrak, kemudian menabrak mobil ketua jurusan Teknologi Informasi, dan tiang bendera hingga akhirnya terjun ke bawah tepat sisi kiri arah dari kampus," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement