Jumat 12 Feb 2016 15:23 WIB

Ironi Penggiat LGBT

Komunitas LGBT di India
Foto:
Emoticon LGBT

Sementara, saat "calon ODHA" masih sehat, semua anjuran untuk hidup sehat dan menghindari potensi penularan HIV-AIDS, seperti seks bebas dan homoseksual, dianggap melanggar hak asasinya dan dilawan terus atas nama kebebasan serta hak asasi manusia. Ini adalah sebuah ironi yang sedang terjadi di masyarakat ini, tetapi nyata adanya.

Sesungguhnya, para penggiat LGBT yang mengatasnamakan hak asasi manusia dan kebebasan adalah para penganjur seseorang untuk memilih jalan yang "salah". Ketika korban terperosok ke dalam penyakit HIV-AIDS, mereka pasti tidak mau menanggungnya dan menyerahkan dampak kepada penderita dan keluarganya.

Sesuatu yang sungguh ironi. Yang lebih ironi lagi adalah bilamana sekelompok manusia yang disematkan kepadanya seorang ilmuwan Muslim yang mengeluarkan pendapat bahwa LGBT dan homoseksual adalah halal dan tidak berdosa dengan merekonstruksi tafsir kitab suci sesuai selera mereka.

Penggiat LGBT jangan hanya mengedepankan asas kebebasan dan HAM, tetapi lihatlah dampak LGBT dan bertanggung jawablah apabila mereka, para LGBT, terinfeksi HIV-AIDS, dengan ikut merawat dan menjaganya. Maka itu, barulah mereka disebut "penggiat LGBT sejati" karena selama ini mereka hanya lempar batu sembunyi tangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement