Jumat 12 Feb 2016 15:13 WIB

Pelajar Sampit Kampanyekan Golak Perayaan Valentine

Penolakan perayaan hari Valentine
Foto: Antara
Penolakan perayaan hari Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Puluhan pelajar berbagai sekolah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menolak perayaan valentine atau hari kasih sayang. Alasannya karena perayaan itu sering diisi dengan kegiatan kurang bermanfaat, bahkan negatif.

"Valentine itu bukan budaya kita. Tidak perlu kita ikut-ikutan merayakan valentine, apalagi dengan kegiatan hura-hura, bahkan melanggar norma-norma," kata Lia, salah seorang pelajar di Sampit, Jumat (12/2).

Rangkaian aksi kampanye menolak perayaan valentine, diawali dengan tabligh akbar di masjid lingkungan SMP Idrisia Sampit. Turut hadir dalam acara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur, H Samsudin.

Ustaz Abdul Latif yang tampil sebagai penceramah dalam acara itu mengatakan, remaja Muslim harus tahu sejarah hari valentine yang bukan merupakan budaya Islam. Perayaan valentine harus dihindari karena sering diisi kegiatan hura-hura dan tidak jarang dikonotasikan dengan pergaulan bebas.

"Ini tentu sangat merusak generasi muda. Kita harus paham sejarah dan hakikat valentine itu. Tradisi yang tidak baik tidak perlu diikuti. Apalagi sebagai orang Islam, kita harus berpegang teguh pada ajaran agama kita," kata Latif.

Kepala SMP Idrisia Sampit, Zainuri berharap pemerintah daerah turut berperan mencegah acara-acara yang berdampak negatif bagi generasi muda, di antaranya perayaan valentine. Tempat usaha juga diimbau untuk tidak menggelar acara khusus memperingati valentine karena dikhawatirkan mengarahkan generasi muda pada kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.

"Kami bersama kawan-kawan di daerah lain mulai mengampanyekan mengganti valentine day menjadi hari menutup aurat bagi umat Islam. Ini jauh lebih bagus, apalagi bagi daerah kita yang didominasi umat Islam," kata Zainuri.

Sementara itu, panitia mengundang 30 sekolah dari tingkat SMP dan SMA dalam acara tersebut. Banyaknya pelajar yang hadir membuat sebagian peserta harus mengikuti acara di pelataran masjid karena ruang masjid sudah cukup penuh.

Usai tabligh akbar, para pelajar membuat ikrar menolak perayaan valentine yang dituangkan dalam tulisan di poster. Siang harinya, poster-poster tersebut dibawa dalam aksi damai turun ke jalan menolak perayaan valentine yang biasa digelar setiap 14 Februari tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement