Jumat 12 Feb 2016 08:42 WIB

Datangi Acara HTI, Bima Arya Tegaskan Cinta NKRI

Rep: C32/ Red: Indira Rezkisari
Bima Arya Walikota Bogor
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bima Arya Walikota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Walikota Bogor Bima Arya mengaku tidak pernah sepaham dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Meski ia mendatangi peresmian kantor HTI di Bogor bukan berarti ia sepaham dengan pikiran HTI yang anti Pancasila.

"Bagi saya, NKRI dan Pancasila sudah final, ini harga mati dan pendirian saya soal ini tidak akan berubah sampai kapanpun," kata Bima, Kamis (11/2).

Bima juga mengutarakan tidak setuju dengan kelompok-kelompok yang mencoba memecah NKRI. Apalagi yang juga ingin mengganti Pancasila.

Hanya, Bima mengakui ada satu persamaan ide dengan HTI. "Ada persamaan semangat soal melihat musuh bersama seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, HIV AIDS, kriminalitas, dan lainnya," ungkap Bima.

Untuk itu, Bima ingin mengajak HTI untuk fokus pada program penyelesaian persoalan rakyat. Menurutnya, mengenai aspek ideologi sudah selesai karena Pancasila dan NKRI harga mati.

Sementara itu ada yang lebih penting lagi bagi Bima. "Pekerjaan rumah kita meringankan beban masyarakat belum tuntas kita kerjakan. Perbedaan adalah keniscayaan," jelas Bima.

Ia menilai kebersamaan tetap harus diperjuangkan. Bagi Bima, hal tersebut harus dilakukan untuk mengelola perbedaan dan mengedepankan kebersamaan karena pemerintah tidak bisa sendiri menyelesaikan persoalan.

Bima sempat mendatangi peresmian kantor HTI di Bogor pada 8 Februari 2016. Hal tersebut menyulut perhatian masyarakat dan ormas Islam lainnya karena menganggap ada keberpihakan Bima terhadap kelompok anti Pancasila.

Bima membantah kedatangannya karena untuk mendukung ide-ide atau ideologi HTI. Ia justru merasa tidak sepaham bahkan ia menyampaikan hal tersebut di hadapan semua orang yang datang pada peresmian kantor HTI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement