REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lembaga Biologi Molekuler (LBM) , Herawati Sudoyo, mengatakan pihaknya belum mengetahui tentang instruksi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengenai penelitian dan pengembangan virus Zika. Pihaknya pun menyatakan tidak mengetahui informasi mengenai adanya penderita virus Zika yang sebelumnya ditemukan di Bengkulu.
"Maaf saya tidak tahu ada hal itu," kata Herawati saat dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (11/2).
Ketika disinggung mengenai adanya kepergian tim LBM ke Bengkulu untuk meneliti kembali asal mula temuan virus zika di kawasan itu, Herawati pun enggan berkomentar banyak. "Saya tidak tahu ada di Bengkulu," lanjut dia.
Sebelumnya, Menristekdikti, Muhammad Nasir, menugaskan LBM Eijkman untuk melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus zika.
(Baca Juga: Lembaga Eijkman Ditugaskan Teliti Virus Zika)
Menurut Nasir, Lembaga Eijkman telah menyatakan bahwa virus zika berbeda dengan DBD. "Nah ini yang harus kami teliti lebih lanjut. Mudah-mudahan Eijkman bisa melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terkait bidangnya," ucap Nasir pada Kamis.