REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rohwani (28 tahun) dan Saeful Anam (28 tahun) diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu (10/2) pukul 20.30 WIB. Kedua tersangka ini ketahuan menjadi pengedar sabu di kawasan Muara Baru melalui CPU Komputer.
"Iya transaksinya ini dengan menaruh sabu di dalam CPU komputer di sebuah warnet," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/2).
Mulanya kata Iqbal, aparat polisi mendapat aduan dari salah seorang warga. Setelah itu polisi melakukan pengintaian di warnet yang berada di Jalan Muara Baru RT 16/17, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Aparat polisi melakukan penggeledahan pada warnet tersebut. Kemudian ditemukan dalam CPU komputer sebungkus rokok yang berisi paketan sabu.
Tersangka mengaku membelinya dari Roni di Jalan Dedi Jaya Muara Baru, Jakarta Utara seharga Rp 700 ribu per paket. Kemudian oleh kedua tersangka, barang haram tersebut dibagi menjadi empat paket.
Menurut keterangan tersangka, satu paket kecil sabu dijual Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Sedangkan cara jual belinya dengan disimpan di dalam CPU komputer.
Di dalam bungkus rokok tersebut ditemukan dua paket plastik bening sabu dan empat plastik kecil bening bekas tempat sabu. Kemudian satu plastik bening kecil berisi empat gulungan alumunium foil.
Selain itu, dari tangan tersangka juga disita uang Rp 150 ribu hasil transaksi dan tiga buah ponsel yang diduga sebagai alat bertransaksi. Satu buah CPU komputer juga ikut diamankan.
"Sekarang, Roni yang masih sedang dicari Polres Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, tersangka mengaku menjual sabu sejak satu bulan lalu. Sedangkan mengenal Roni, sejak tiga bulan sebelumnya di pasar ikan Penjaringan, Jakarta Utara. Tersangka mengaku hanya mengenal namun tidak mengetahui di mana Roni tinggal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika