Kamis 11 Feb 2016 09:31 WIB

Produk Alat Kesehatan Indonesia Diminati Global

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Pengadaan Alat Kesehatan (ilustrasi)
Foto: ©turnerconstruction.com
Pengadaan Alat Kesehatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, produk alat kesehatan Indonesia telah mencuri perhatian negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Australia.

Hal ini ditandai dengan keberhasilan Indonesia meraup transaksi sebesar 6,2 juta dolar AS, dalam pameran Arab Health 2016 di Uni Emirat Arab.

"Nilai transaksi tahun ini naik 57,2 persen dibandingkan pada 2015 yang mencapai 3,9 juta dolar AS," ujar Nus di Jakarta, Kamis (11/2).

Nus menjelaskan, nilai transaksi tersebut bisa bertambah karena sejumlah order potensial masih dalam tahap negosiasi. Perolehan transaksi paling besar berasal dari Filipina, Uni Eropa, Australia, UEA, dan Iran. 

"Produk yang paling diminati  buyer adalah hospital bed, auto-disable syringe, sphygmomanometer, incubator and facemasks, shoe cover, dan underpad," kata Nus.

Nus menjelaskan, tren ekspor peralatan kesehatan Indonesia ke dunia selama lima tahun terakhir meningkat 6,42 persen dengan nilai sebesar 273,8 juta dolar AS.

Sementara itu, kawasan teluk dan Timur Tengah menjadi pasar potensial dan sangat menjanjikan bagi produk peralatan kesehatan Indonesia.

Negara tujuan utama ekspor produk peralatan kesehatan Indonesia adalah Singapura, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Belanda, Australia, Malaysia, dan Republik Rakyat cina. Sementara itu, neraca perdagangan pada 2014 antara Indonesia dan UEA menunjukkan surplus sebesar 748,8 juta dolar AS.

Nus mengatakan, Arab Health merupakan pameran alat-alat kesehatan tahunan terbesar di UEA. Arab Health 2016 diikuti oleh empat ribu peserta pameran yang berasal dari 75 negara.

Jumlah ini meningkat 6,35 persen dibandingkan tahun lalu. Perkiraan jumlah pengunjung lebih dari 130.000 profesional kesehatan dari 163 negara.

Tercatat sebanyak 2.100 pembeli datang mengunjungi Paviliun Indonesia. Para pengunjung tersebut berasal dari berbagai negara seperti UEA, Australia, Algeria, Arab Saudi, Armenia, Afganistan, Afrika, Angola, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Bostwana, Kamerun, Hanada, Cina, dan Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement