Kamis 11 Feb 2016 08:27 WIB

Relawan Al Azhar Peduli Ummat Lakukan Penyuluhan DBD di Desa Terpencil

Relawan Al Azhar Peduli Ummat Lakukan Penyuluhan DBD di Desa Terpencil
Foto: Dok: Al Azhar Peduli Ummat
Relawan Al Azhar Peduli Ummat Lakukan Penyuluhan DBD di Desa Terpencil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia perlu mendapat perhatian.

Begitu pula nyamuk aedes aegypti yang terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi risiko timbulnya wabah penyakit di masa akan datang.

Untuk mengatasi masalah penyakit demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan nyamuk, tetapi hasilnya belum optimal.

Belum lama ini, Relawan Sahabat Masyarakat Al Azhar Peduli Ummat, Ilyas Abdullah melakukan aksinya mengadakan pengobatan dan penyuluhan tentang penyakit demam berdarah di Dusun Moncongan dan Dusun Talumene, Kec. Bungaya, Kab. Gowa keduanya termasuk dusun terpencil.

Ini merupakan kejadian luar biasa karena posisi ke dua dusun ini berada di dataran tinggi dan telah mengakibatkan 3 orang anak penderita DBD di larikan ke RSUD Syech Yusuf Gowa.

Meski telah dilakukan pengasapan/fogging bersama Dinkes Kabupaten Gowa pada 7 Januari 2016 lalu ternyata hanya mampu membunuh nyamuk dewasa saja tidak sampai ke jentik-jentik nyamuknya.

Ilyas yang juga Kepala Puskemas Sapaya mengajak para medis untuk bersama-sama melakukan aksi heroik ini. Bagaimana tidak, jarak tempuh sepanjang 15 km, 5 km di antaranya di tempuh dengan berjalan kaki, mendaki dan menuruni bukit serta menyebrangi sungai karena akses jalannya sangat sulit dan terjal harus memutar jalan.

Tim yang ikut terdiri dari paramedis Puskesmas Sapaya, Kader Posyandu, bidan desa, petugas pustu dan aparat desa Bontomanai serta masyarakat desa. Masyakarat setempat membantu membawakan obat-obatan sementara para medis fokus pada medan yang terjal.

Alhamdulillah aksi pengobatan dan penyuluhan bagi 200 Kepala Keluarga ini berjalan lancar. Masyarakat yang berobat pun tidak hanya yang terkena DBD saja tetapi penyakit umum lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement