Rabu 10 Feb 2016 18:09 WIB

Kisah Handoko dan Imlek yang Sederhana

Rep: C35/ Red: Achmad Syalaby
Petugas kebersihan membersihkan tanaman liar bantaran kali yang terdapat di kali Lio di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).  (foto : MgROL_34)

Ia juga mengaku kalau biasanya tetangga-tetangganya yang justru memberikan kue keranjang kepada keluarganya. Namun, perayaan Imlek tetap disambut dengan senang hati oleh keluarga kecil yang tinggal di Komplek Sintara, Sewan, Kota Tangerang itu.

Rumah tempat keluarganya bernaung di Tangerang selama kurang lebih 32 tahun itu dibangun di atas tanah pemerintah milik Kementerian Kesehatan. 

Menurut Handoko, yang tinggal di komplek tersebut dulunya adalah pasien penyakit kulit. Handoko yang juga pernah mengidap penyakit kista itu mengaku diperbolehkan membangun rumahnya sementara di tanah tersebut. Nantinya kalau sewaktu-waktu pemerintah dalam hal ini Kemenkes membutuhkan, maka mereka semua yang tinggal di daerah itu harus rela rumahnya digusur. 

Ayah dari dua orang putri yang kini sudah berumah tangga itu pernah menarik becak sebagai pekerjaan sambilan ketika malam hari, demi mendapatkan penghasilan tambahan. Sebelum menjadi tukang sapu, dia juga pernah bekerja sebagai sopir mobil DKP. Namun karena fisiknya sudah tidak sanggup menyetir pada saat itu, ketika dia masih mengidap penyakit kusta, maka dia terpaksa berhenti menjadi sopir dan beralih ke tukang sapu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement