Rabu 10 Feb 2016 17:54 WIB

Masyarakat Jakarta Makin Minati Apartemen di Bekasi

Rep: c38/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menggarap proyek pembangunan apartemen Regatta, Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja menggarap proyek pembangunan apartemen Regatta, Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Animo masyarakat terhadap apartemen di Kota Bekasi tengah meningkat. Peningkatan disebabkan tingkat pertumbuhan penduduk, pendapatan masyarakat dan posisi Bekasi sebagai kota penyangga ibukota.

"Kalau melihat pangsa pasar cukup besar memang. Tidak hanya masyarakat Bekasi, tapi masyarakat Jakarta juga kelihatannya memiliki animo besar membeli apartemen di Bekasi," kata Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Kota Bekasi, Aceng Solahudin, kepada Republika.co.id, Rabu (10/2).

Aceng mengungkapkan, setelah Jakarta padat penduduk, Bekasi menjadi alternatif utama para pengembang. Hal itu erat kaitannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan tersebut berdampak pada penjualan properti residensial, seperti apartemen. Jika melihat animo pasar, Aceng menyebut pembangunan apartemen bisa mencapai 300 unit dalam 3-4 tahun mendatang.

Aceng menambahkan, pembangunan apartemen ini sejalan dengan target Pemerintah Kota Bekasi untuk menjadi kota investasi dan perekonomian daerah pada tahun 2016-2017. Pembangunan investasi harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur, seperti perumahan, layanan kesehatan, jaringan komunikasi, dan air bersih.

Aceng mengakui pihaknya belum mengadakan survei langsung kepada warga Bekasi terkait peningkatan animo ini. Namun, sejumlah lembaga telah melakukan. Indonesia Properti Watch misalnya, melansir pertumbuhan penjualan properti residensial di Kota Bekasi pada kuartal IV/2015 mencapai 72,01 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, membenarkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pesatnya perkembangan properti di Kota Bekasi. Salah satunya, pertumbuhan penduduk yang tinggi di kota Bekasi dan sekitarnya. "Harga lahan di Bekasi juga masih kondusif untuk bisnis properti bila dibandingkan dengan daerah Jabodetabek lain," kata dia.

Effendi menambahkan, posisi Bekasi sebagai kota satelit bagi ibukota turut berpengaruh. Akses Jakarta ke Bekasi cukup baik, baik ditilik dari kondisi yang sudah ada maupun rencana ke depan. Karena itu, nilai lokasi Bekasi sangat strategis untuk dijadikan tempat tinggal bagi warga yang bekerja ke Jakarta.

Kepala Dinas Tata Kota Kota Bekasi, Koswara, menyampaikan pandangan berbeda. Kendati animo pasar tinggi, menurut Koswara, pembangunan apartemen di Kota Bekasi justru mengalami pelambatan.

"Tahun 2015 lebih sedikit daripada 2014 karena pengaruh kondisi ekonomi," kata Koswara. Dia menyebut, dalam 3-4 tahun mendatang pertumbuhan apartemen diperkirakan tidak sampai 100 lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement