Senin 08 Feb 2016 09:00 WIB

KPAI: Pelaku Pedofil di Indonesia Ingin Ciptakan Kader Baru

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Angga Indrawan
pedofilia - ilustrasi
Foto: blogspot.com
pedofilia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut para pelaku pedofilia di Indonesia, selalu berupaya menciptakan kader-kader baru di negara ini. Sekertaris Jenderal (Sekjen) KPAI, Erlinda menjelaskan, pelaku pedofilia terdiri dari dua, yaitu ada yang murni dan ada yang jaringan.

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Bali, para pelaku pedofilia tidak tanggung-tanggung merupakan jaringan internasional. Menurutnya, jaringan pedofilia internasional, masuk ke Indonesia dengan beragam rupa, ada yang menjadi guru, volunteer, serta profesional lainnya.

"Dan mereka menciptakan kader baru di pribumi," kata Erlinda kepada Republika.co.id, Senin (8/2).

Ia menjelaskan, kaderisasi dimaksud, seperti mengumpulkan kader-kader baru dengan pertemanan peer to peer, member to member. Bisa juga, ia melanjutkan, dengan pergaulan, komunitas olahraga atau permainan. Namun, di sana, dihembuskan bagaimana kenikmatan dan fantasi seks bersama anak-anak.

Menurut Erlinda, menyikapi kaderisasi tersebut, perlu sikap bersama antara masyarakat dan kepolisian serta lembaga terkait.

Sebelumnya, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun ditemukan tewas di kamar mandi di sebuah rumah di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Korban diduga mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol, Muhammad Iqbal menuturkan, korban sebelumnya diculik oleh pelaku usai pulang sekolah pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan H Asmawi Nomor 64 RT 08/15 Beji, Depok, Jawa Barat. Kemudian oleh pelaku bernama Januar Arifin alias Begeng (35 tahun) dibawa ke rumahnya di Jalan H Albaido RT 014/09 Nomor 62, Lubang buaya, Cipayung, Jakarta timur.

"Usianya baru 7 tahun masih kelas satu SD, diduga disodomi dan dibunuh," ujar Iqbal, Ahad (7/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement