Ahad 07 Feb 2016 20:34 WIB

Hindari Penculikan, Orang Tua Diminta Aktif Komunikasi dengan Anak

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Penculikan
Penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta para orang tua waspada dan meningkatkan pengawasan masyarakat pada lingkungannya. Hal tersebut menyusul adanya kasus penculikan yang berujung pada kematian terhadap JM (7 tahun), warga Beji, Depok, Jawa Barat (Jabar).

"Penculikan ternyata bisa jadi petaka besar, ada yang meninggal," kata Sekertaris Jenderal KPAI, Erlinda di Mapolresta Depok, Ahad (7/2).

Sehingga, ia meminta kementerian memberikan program ketahanan keluarga ihwal bagaimana membangun komunikasi yang efektif agar anak tidak lagi menjadi korban. Selain itu, melalui Babinkamtibmas, ia menjelaskan, seharusnya diberikan penyuluhan dan penguatan tidak hanya pada ketahanan keluarga. Tapi juga pengertian dan bahaya, soal iming-iming terhadap anak dari orang tidak dikenal agar bersedia selalu berkomunikasi dengan keluarga.

"Kuncinya, kurang kuatnya komunikasi anak dengan orang tua. Sehingga anak tak mau cerita (kejadian yang dialaminya) baik di sekolah maupun tempat lainnya," ujar dia.

Erlinda mengungkapkan, ketahanan keluarga dan pengawasan orang sekeliling harus aktif dipraktikkan. KPAI, ia melanjutkan, berharap RT/RW membentuk satgas maupun relawan perlindungan anak.

Sebelumnya, aparat kepolisian Polresta Depok berhasil mengungkap kasus penculikan anak dan menangkap pelakunya, Januar Arifin alias Begeng (35 tahun). Korban penculikan ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar mandi di rumah pelaku di Jalan H Albaido, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim).

Menurut Kapolres Depok, Kombes Pol Dwiyono, korban yang merupakan siswa SD, diculik pelaku seusai pulang sekolah di Jalan H Asmawi, Beji, Depok pada Sabtu (6/2) siang. Orang tua korban yang cemas karena anaknya belum tiba dirumah hingga malam, kemudian melaporkan kehilangan anak ke layanan pengaduan polisi Polsek Beji Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement