Ahad 07 Feb 2016 16:44 WIB

Rusunawa untuk Buruh Diresmikan Menteri PUPR

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Winda Destiana Putri
Rumah Murah (ilustasi)
Foto: Republika/Wihdan
Rumah Murah (ilustasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meresmikan sekaligus menyerahkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Ungaran, di Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

 

Peresmian dan penyerahan rusunawa yang diperuntukkan bagi buruh pabrik dan masyarakat berpenghasilan rendah ini, sekaligus untuk melengkapi program pembangunan satu juta hunian per tahun yang diupayakan oleh Pemerintah bagi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

 

"Ini bukan persemian telah selesainya program sejuta hunian, namun merupakan peresmian dan pemanfaatannya," kata Basuki, didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di sela peresmian Rusunawa Ungaran, Ahad (7/2).

 

Menurut Basuki, pada 29 April tahun 2015 Presiden Joko Widodo hadir di lokasi rusunawa ini untuk mencanangkan program sejuta hunian termasuk rusunawa dan rusunami bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

 

Pada tahun 2015 ini, program sejuta hunian telah dianggarkan Rp 12 triliun dan telah mampu dirampungkan sebanyak 667 ribu unit. Sebelumnya pembangunan perumahan (hunian) per tahun hanya mencapai 200 ribuan unit hunian.

 

Untuk tahun 2016, anggaran program ini ditingkatkan menjadi Rp 20 triliun. Rinciannya untuk penyediaan dan pembangunan rumah sebesar Rp 7,6 triliun. Sedangkan untuk yang kredit KPR nya mencapai Rp 12,4 bagi masyarakat berpenghasilan rendah

 

Dengan peresmian ini, ia berharap program ini dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam hal ini para pekerja (buruh) pabrik yang berada di kawasan Ugaran dan sekitarnya.

"Karena ini merupakan bentuk akomodasi hunian bagi mereka yang membutuhkan," tambahnya.

 

Masih terkait dengan peresmian ini, Basuki juga mendapatkan masukan bagi peningkatan infrastruktur Rusunawa Ungaran ini. Salah satunya adalah jalan atau akses menuju rusunawa yang masih berupa jalan tanah. Sehingga butuh peningkatan kualitas jalan agar sarana pendukung ini lebih bagus.

 

Tak lupa ia juga berpesan agar para penghuni rusunawa ini dapat memanfaatkan dan memelihara rusunawa ini dengan sebaik- baiknya. Karena salah satu kelemahan sebagian masyarakat bangsa ini adalah nyusuh, atau barang apapun dikumpulkan hingga rusunawa tampak kumuh.

 

Menurutnya ini menjadi tantangan bagi pengelola maupun penghuni rusunawa ini penting untuk menjaga kedisiplinan dalam hal kebersihan.

"Sehingga rusunawa ini bisa menjadi tempat yang bersih dan sehat bagi penghuninya," tegas Basuki.

 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kesempatan ini mengatakan, program hunian ini merupakan sinergi program pemerintah dengan daerah. Di mana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sebelumnya telah mencari apa yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

 

Dari sini akhirnya terungkap dua jenis akomodasi yang sangat dibutuhkan, yakni akomodasi hunian dan akomodasi transportasi. Peresmian rusunawa Ungaran bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan buruh pabrik ini telah mengakomodasi kebutuhan hunian.

 

Dalam waktu dekat Pemprov Jawa Tengah juga akan mengoperasikan bus aglomerasi Semarang- Bawen. Sehingga akomodasi transportasi ini akan melengkapi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Karena kedua hal ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan," tegasnya.   

 

Dirjen Penyediaan Permahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin menambahkan, Rusunawa Ungaran terdiri atas dua tower yang masing-masing berlantai lima. Satu tower berkapasitas 104 unit hunian dengan masing-masing memiliki luas 24 meter persegi yang diperuntukkan bagi buruh bujangan (tanpa keluarga).

 

Sedangkan satu tower terdiri atas 66 unit hunian dengan luas masing- masing 24 meter persegi dan diperuntukkan bagi buruh yang sudah berkeluarga, dengan asumsi satu kepala keluarga (KK) dengan empat orang anggota keluarga.

 

"Sehingga kedua tower yang dibangun di atas lahan 1,6 hektare di Kelurahan Gedanganak ini akan dapat menampung sedikitnya 472 warga," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement