Jumat 05 Feb 2016 21:32 WIB

Menpora: LGBT Bahaya Kalau Dibiarkan

Red: Ilham
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) memberikan keterangan pers bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf (kanan) dan jajaran Tim panelis sayembara logo dan maskot Asian Games di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (6/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) memberikan keterangan pers bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf (kanan) dan jajaran Tim panelis sayembara logo dan maskot Asian Games di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi meminta keluarga untuk lebih berperan dalam membentengi anak dan pemuda dari pengaruh fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia.

"Dari keluarga saya kira. Membentenginya adalah bagaimana peran orang tua itu harus aktif," kata Imam kepada Antara ditemui di Balai Sidang Jakarta pada Jumat (5/2) malam.

Menurut Imam, orang tua perlu berperan untuk membina anak dalam menyeleksi pergaulan anak, baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan. Menteri mengatakan, fenomena LGBT sebenarnya telah terjadi sejak zaman para nabi.

"Sekarang lebih terorganisir, kemudian masih ingin dikampanyekan," kata Imam.

Imam menjelaskan fenomena LGBT harus menjadi keprihatinan seluruh warga Indonesia. "Saya kira perlu dihindari, perlu diwaspadai. Ini bahaya sekali kalau sampai dibiarkan," kata Menpora. (Jurnalis Islam Dukung Republika Hadapi Somasi LGBTQ).

Imam menghadiri Musyawarah Kerja Nasional di JCC yang akan mengangkat sejumlah isu hangat di Republik Indonesia, termasuk isu LGBT. Musyawarah tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, sejumlah menteri juga hadir antara lain Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement