REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Bandung menggelar silaturahim nasional (Silatnas) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Ketua Panitia Silatnas, Muhammad Romahurmuziy (Romi) mengatakan sekitar 800 orang hadir dalam acara yang akan membahas masa depan partai berlambang Ka’bah ini. Romi juga menegaskan sebagian besar utusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terdaftar dalam absen kehadiran.
"Dari laporan yang hadir, ada 32 pimpinan DPW disini, sekitar 800 orang yang ikut hadir," ujarnya di Jakarta, Jumat (5/1).
Sekretaris Jenderal PPP hasil muktamar Bandung ini juga mengatakan, kehadiran kader di silatnas ini bisa mewakili siapa saja. Menurutnya, siatnas digelar untuk segera mengambil tindakan atas kekosongan kepengurusan sejak dicabutnya Surat Keputusan (SK) Pengesahan Kepengurusan hasil muktamar Surabaya.
Di sisi lain, pemerintah juga tidak pernah menerbitkan SK yang mengesahkan kepengurusan hasil muktamar Jakarta. Dengan kondisi seperti itu, kepengurusan yang sah adalah hasil muktamar Bandung.
Sebab, dalam putusan pengesahan muktamar Surabaya sangat jelas disebutkan, SK Kepengurusan muktamar Surabaya adalah mematikan SK Kepengurusan yang lama, yaitu hasil muktamar Bandung.
Dalam pemikiran PPP kubu Romi, dengan dicabutnya SK Kepengurusan hasil muktamar Surabaya, menghidupkan kembali kepengurusan hasil muktamar Bandung. Jadi, Romi menyebut silatnas yang akan digelar hingga Ahad di Asrama Haji ini mewakili tiga muktamar sekaligus, muktamar Bandung, Surabaya dan Jakarta.
"Mewakili siapapun, partainya tetap PPP," tegasnya.