REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kota-kota besar menggunakan teknologi dalam pengolahan sampah di kota-kota besar seluruh Indonesia. Hal ini ditegaskan Presiden saat membuka rapat terbatas membahas kebijakan strategi nasional pengolahan sampah dan percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah di Kantor kepresidenan Jakarta, Jumat (5/2).
"Kami harap ini rapat terakhir dan segera diputus sehingga bisa langsung dilaksanakan," kata Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla serta para menteri Kabinet Kerja dan beberapa wali kota yang hadir.
Beberapa menteri yang hadir diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo. Sedangkan beberapa wali kota yang hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Presiden meminta rapat terbatas Jumat ini khusus membahas pengolahan sambah sebagai sumber energi listrik. "Pada sore ini bicara sampah sebagai energi listrik, dan kita harapkan bisa menambah energi listrik kita," kata Jokowi.
Presiden berharap pengolahan sampah sebagai sumber listrik ini bisa menghilangkan permasalah sampah di beberapa kota besar di Tanah Air. "Yang paling penting sampah bisa hilang, bersih dari kota dan menghasilkan listrik," katanya.
Dalam rapat terbatas ini Presiden bisa memutuskan harga jual listrik dari pengolahan sampah. "Ini berkaitan harga berapa dan di kota yang mana," kata Presiden.