REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan aksi-aksi premanisme tumbuh subur di Indonesia. Polri telah melakukan berbagai antisipasi dengan terus hadir di setiap bentrokan masyarakat.
"Polisi tidak akan kalah dengan preman. Kalau perlu Mabes Polri kirim pasukan untuk berantas preman di Medan ini," kata Anton di Mapolda Sumut, Medan, Kamis (4/2). (Polri: Tak Ada Intervensi Dalam Penyelidikan Bentrok di Medan).
Anton mengatakan, perkumpulan pemuda diciptakan dengan tujuan kemanusiaan dan kesejahteraan. Jika sebuah perkumpulan melenceng dari tujuan tersebut dan berbau premanisme, maka pihak kepolisian berhak untuk melakukan penindakan.
Ia pun meminta pihak berwenang untuk tak segan membubarkan perkumpulan tersebut. "Jika memang tidak sesuai dengan tujuan, silakan saja itu dibubarkan," kata Anton.
Terkait bentrokan antara dua organisasi kepemudaan (OKP) di Medan beberapa waktu lalu, Anton memastikan proses hukum terus berjalan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Ia pun menegaskan, pihaknya akan menindak siapa saja yang melakukan tindakan pidana tanpa pandang bulu. "Tidak ada intervensi dari kedua kubu," kata Anton.