Kamis 04 Feb 2016 14:43 WIB

Pemerintah Siapkan Lahan Transmigrasi Bagi Eks Gafatar

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Foto: Gafatar
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan lahan transmigrasi bagi para mantan anggota Gafatar. Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, lahan transmigrasi yang telah disiapkan yakni di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

"Di Kaltim dan Kaltara, tadi pun saya tanya, sudah kok, saya sudah siapkan lahannya kalau memang mereka mau transmigrasi opsinya Kaltim dan Kaltara," jelas Khofifah di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/2).

(Baca juga: Pemerintah Bekukan Status Tanah Eks Gafatar di Kalimantan)

Lebih lanjut, opsi transmigrasi tersebut diperuntukkan bagi mantan pengikut Gafatar yang sudah tak memiliki harta benda di kampung halaman. Khofifah mengatakan mereka dapat mengikuti transmigrasi asalkan wawasan kebangsaan dan keagamaannya telah diluruskan.

"Saya sudah koordinasi dengan menteri transmigrasi bahwa tetap bisa disiapkan opsi transmigrasi asal wawasan kebangsaan dan keagamaannya sudah jelas," jelas Khofifah.

Kendati demikian, mereka juga harus bertransmigrasi tak hanya dengan kelompoknya saja. Namun bersatu dan berkumpul dengan kelompok-kelompok lainnya.

"Saya menyebut harusnya ini opsi transmigrasi inklusif mereka tidak bisa eksklusif harus bersama-sama dengan kelompoknya saja, tapi mereka sudah harus mau bersatu bersama-sama dengan lainnya," tambah dia.

Saat ini, Kementerian Sosial masih memberikan bantuan penyembuhan trauma bagi para mantan anggota Gafatar. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menambahkan, pemerintah akan tetap melakukan pembinaan baik nilai nasionalisme serta keagamaan terhadap mantan pengikut Gafatar.

"Sebagian besar dikembalikan ke daerah asalnya jadi tetap saja tetap harus dipantau, didata kemudian dilakukan pembinaan, berkaitan dengan nilai-nilai nasionalisme kebangsaan kemudian dikembalikan ke agama yang benar," kata Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement