Rabu 03 Feb 2016 06:45 WIB

Pengamat: Kejahatan Gunakan Sianida Unik karena Sulit Dibuktikan

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
Jessica Kumala yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Mirna ditahan usai menjalani pemeriksaan, Senin (1/2).
Foto: Republika/C30
Jessica Kumala yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Mirna ditahan usai menjalani pemeriksaan, Senin (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembunuhan dengan menggunakan racun atau sianida memang tergolong unik. Hal itu, karena sangat sulit untuk menentukan siapa pelakunya.

"Pertanyaan publik apakah benar orang yang ditahan pelakunya. Terus polisi belum menemukan cara memasukan racunnya bagaimana. ramainya di situ," ujar pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar kepada republika.co.id, Rabu (3/2).

Bambang mengatakan pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti menembak, membacok atau dengan meracuni. Tapi jika sudah menyangkut pembunuhan dengan racun, itu sangat sulit dibuktikan.

Karena di dalam konteks-nya, siapa yang benar-benar memasukan racun ke kopi Wayan Mirna Salihin (27 tahun) yang meninggal di sebuah kedai kopi, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1). Dalam hal ini, yang meramaikan publik adalah siapa yang memasukan racun. Apakah benar orang yang ditahan atau bukan.

"Saya yakin, polisi sudah berusaha betul itu. Tapi untuk menemukan (kebenaran) itu tidak mudah. Berarti pelaku sudah merencanakannya," kata dia.

Untuk mengungkap pembunuhan dengan alat racun, hal pertama memang harus mempertajam motif. Karena bisa saja, karena mungkin hubungan sejenis, atau mungkin ada persaingan tidak sehat mungkin, atau dendam. "Motif nya apa dulu dan baru bisa mengarah ke arah pelaku," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement