REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Yana Noviadi mendapat penghargaan dari United Nations Development Programme (UNDP) PBB atas usahanya membuat hutan lindung. UNDP memberikan penghargaan karena Yana mampu membuat 240 hektare hutan lindung di desanya.
Hutan lindung seluas 240 hektare kini menjadi sumber mata air bagi masyarakat yang tinggal di sana. Padahal, sebelum menjadi hutan lindung, lahan tersebut merupakan tanah gersang yang telah ditinggalkan. Yana pun akan menjadi narasumber pada acara yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup bersama UNDP di JCC Jakarta Senin (1/2).
Kepala Desa Mandalamekar, Yana mengatakan, tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan dari UNDP PBB. Apalagi harus berbicara di sebuah forum besar di Jakarta. Menurutnya, yang ia lakukan hanya atas dasar keprihatinan saja. Sebab, ketika musim kemarau warga Desa Mandalamekar akan kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sejak tahun 2002 saya lakukan penanaman bersama PC 10 12 GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya dan hasilnya memang dirasakan saat ini sangat bermanfaat," kata Yana kepada Republika.co.id, Ahad (31/1).
Yana menjelaskan, pohon yang ditanamnya adalah gamelina, caringin, picung, kiara dan lain sebagainya. Pada dasarnya pohon yang ditanam kebanyakan yang mampu menyerap dan menyimpan air.
Ia mengungkapkan, pada saat ada pengontrolan dan penilaian ke Desa Mandalamekar, Yana terpilih karena dinilai mampu membuat hutan lindung dengan anggaran yang cukup minim. Sementara, di daerah lain kebanyakan hanya melindungi hutan yang sudah ada saja.
Sementara, Ketua PC 10 12 GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Saputra mengatakan, pihaknya kerap melakukan kegiatan penanaman pohon di sejumlah desa binaannya. Salah satunya di Desa Mandalamekar. FKPPI bersama masyarakat dan kepala desanya melakukan penanaman pohon di lahan seluas 40 hektare.
Selain di Desa Mandalamekar, Iwan mengatakanpenanaman pohon di lahan seluas 50 hektare juga dilakukan di Desa Muncang. Kemudian, di Desa Puspajaya melakukan penanaman pohon di lahan seluas 50 hektare dan di Kecamatan Pagerageung baru dilakukan penanaman di area lahan seluas lima hektare.
"Penanaman pohon dilakukan atas dasar keprihatinan terhadap kondisi lingkungan yang sudah semakin rusak karena berakibat pula terhadap kondisi debit air bersih yang semakin menurun bila sedang kemarau panjang," kata Iwan.
Iwan menegaskan, apa yang telah dan sedang dilakukannya merupakan wujud nyata kepedulian organisasi terhadap lingkungan. Selain itu, kegiatannya menanam pohon, salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam. Menanam pohon juga sebagai wujud nyata dari implementasi cinta Tanah Air.
"Alhamdulillah jika kemudian sedikit yang kami lakukan bisa membuat prestasi bagi desa yang menjadi binaan kami selama ini," ujar Iwan.