Ahad 18 Sep 2022 20:29 WIB

Gubernur Sumbar Jalan Kaki Tembus Hutan Tinjau Jalan Alternatif Malalak - Maninjau

Gubernur Sumbar berjalan menembus hutan sepanjang 11 km meninjau jalan alternatif

Gubernur Sumbar berjalan menembus hutan sepanjang 11 km meninjau jalan alternatif Malalak-Maninjau.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubernur Sumbar berjalan menembus hutan sepanjang 11 km meninjau jalan alternatif Malalak-Maninjau.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM - Seluruh jajaran instansi Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) bersama Pemerintah Kabupaten Agam (Pemkab Agam) meninjau langsung pembukaan jalan alternatif Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak ke Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sabtu (17/9/2022).

Selain dapat meningkatkan sektor pariwisata Kabupaten Agam, pembukaan jalan alternatif sepanjang 11 kilometer ini nantinya dapat mempermudah arus transportasi menuju Lubuk Basung dan daerah sekitar. Pasalnya, jalan kelok 44 saat ini rawan terjadi kecelakaan dan longsor.

Baca Juga

Melihat hal tersebut Gubernur Sumatra Barat Buya Mahyeldi didampingi Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Kepala PSDA Sumbar Fathol Bari, Kepala Dinas Kehutanan, Yozawardi, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Era Sukma Munaf, Kepala Bapedda Sumbar Medi Iswandi, dan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Agam, serta masyarakat lainnya melakukan survei jalan alternatif Malalak - Maninjau dengan berjalan kaki untuk melihat kondisi secara langsung jalan alternatif tersebut.

Selama di perjalanan Gubernur beserta rombongan Kepala OPD disambut secara meriah oleh masyarakat. Banyak masyarakat setempat yang senang dan sangat antusias dengan dibukanya akses jalan tersebut. 

Gubernur mengatakan pembukaan akses jalan ini dapat memajukan perekonomian masyarakat setempat. Pasalnya selama ini banyak potensi-potensi di Maninjau dalam distribusinya terjadi perlambatan dikarenakan jalan yang buruk. 

“Di samping itu banyak peristiwa mobil tersekat dan longsor di kelok 44. Semoga dengan dibukanya jalan alternatif ini dapat meminimalisir kejadian tersebut,” ujar gubernur.

photo
Gubernur Sumbar berjalan menembus hutan sepanjang 11 km meninjau jalan alternatif. - (Pemprov Sumbar)

Lebih lanjut gubernur mengatakan akses jalan sicincin menuju Balingka kerap terjadi longsor sehingga menghambat arus transportasi kendaraan. “Apalagi saat ini sering terjadi hujan, jalan alternatif tersebut jarang dilalui pengendara karena licin. Oleh karena itu jalan alternatif malalak yang jaraknya lebih dekat perlu segera dibangun,” papar gubernur.

Masyarakat setempat juga mengapresiasi kehadiran gubernur beserta rombongan meninjau jalan alternatif Malalak Sungai Batang. Hal ini merupakan tindak lanjut pertemuan masyarakat Sungai Batang Maninjau dengan gubernur akhir Juli lalu.

"Semoga harapan masyarakat Agam yang sudah 40 tahun menunggu agar jalan ini bisa dibangun dan menjadi akses alternatif bisa dituntaskan dalam kepemimpinan Buya Mahyeldi," ujar salah seorang warga.

Orang nomor satu di Sumbar tersebut sangat bersyukur atas antusiasme masyarakat dalam pembangunan jalan ini. Beberapa kepala OPD dan instansi terkait juga saling berdiskusi terkait percepatan pembangunan jalan alternatif Malalak - Maninjau ini.

Dalam diskusi tersebut, Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Ardi Andono meminta membuat ruang untuk satwa, seperti jalur penyeberangan harimau, melalui gorong-gorong, dan hewan primata sudah dibangun jembatan oleh dinas BMCKTR. “Harimau, beruang, dan siamang merupakan kekayaan hayati sumbar. Perlu dibuat jalan untuk mereka. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Permenhub Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pembangunan Jalan Strategis di Kawasan Hutan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Agam Azinirman berharap dengan tangan dingin gubernur permasalahan terkait hutan lindung dan cagar alam di jalan alternatif malalak segera terselesaikan. Pasalnya jalan Malalak ini sangat dekat dengan Lubuk Basung. Apabila jalan tersebut dibuka estimasi jarak tempuh Malalak - Lubuk Basung hanya 40 kilometer.

Menjawab hal tersebut, gubernur sudah berjanji akan menyurati menteri lingkungan hidup dan kehutanan untuk membantu mencari solusi terkait jalan alternatif Malalak yang melewati hutan lindung dan kawasan konservasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement