Ahad 31 Jan 2016 05:24 WIB

Bandara Bawean Diharap Mudahkan Konektivitas Warga

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Bandara Bawean di Kabupaten Gresik, Jatim.
Foto: bandara.net
Bandara Bawean di Kabupaten Gresik, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BAWEAN -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyambut baik diresmikannya Bandara Harun Thohir pada Sabtu (30/1).

Meskipun puas dengan hadirnya bandara yang dapat memudahkan konektivitas bagi warga Pulau Bawean, ia menilai, panjang landasan masih cukup kurang, dan berharap untuk bisa diperpanjang lagi.

"Masih kurang panjang," katanya saat peresmian bandara Harun Thohir, Bawean, Gresik, Sabtu (30/1).

Soekarwo menyebut, infrastuktur transportasi di Jawa Timur, baik itu Darat, Laut, dan Udara hampir seluruhnya dalam kondisi over load. Hal ini tak lepas dari keberadaan Jawa Timur sebagai pusat aktivitas ekonomi di Indonesia bagian timur.

"Bila pemerintah (pusat) ingin memajukan masyarakat Indonesia bagian timur, sangat tepat jika menggandeng provinsi Jawa Timur sebagai motor penggeraknya," lanjutnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan, kehadiran Bandara Harun Thohir diharapkan mampu menumbuhkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.

"Dengan beroperasinya bandara ini diharapkan mendorong pendapatan daerah dari kelautan dan pariwisata. Bawean juga bisa menjadi laboratorium alam di bawah laut," ujarnya di Bawean, Gresik, Sabtu (30/1).

Ia menyebut, bandara tersebut dibangun secara bertahap dalam lima tahap sejak 2016. "Pelaksanaan pembangunan dari 2006 sampai 2015 dengan serapan anggaran Rp 121,65 miliar," lanjutnya.

Bandara, lanjutnya, dibangun di atas sekitar 70 hektare dengan panjang landasan 390 meter, dan dilengkapi apron 8.000 meter persegi.

"Masterplan bandara akan dibangun 1.400 meter dengan lebar 3.000 meter agar dapat didarati ATR 42 atau Hercules C-130," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement