Sabtu 30 Jan 2016 16:53 WIB

Ini Penyebab Meninggalnya Dede 'Manusia Akar'

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Dede Koswara setelah dirawat di RS Hasan Sadikin beberapa tahun lalu. Saat ini Dede kembali dirawat di RS Hasan Sadikin pada Sabtu (26/9) malam.
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Dede Koswara setelah dirawat di RS Hasan Sadikin beberapa tahun lalu. Saat ini Dede kembali dirawat di RS Hasan Sadikin pada Sabtu (26/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dede Koswara (45), pasien pengidap giant cutaenous horn (kutil meradang sehingga membentuk seperti tanduk), meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Sabtu (30/1).

Dede atau yang lebih dikenal 'manusia akar' meninggal akibat kegagalan multi organ yang dideritannya. Tim Infeksi Khusus RSHS, Rudi Wisaksana mengatakan Dede masuk RSHS pada 28 Januari 2016 lalu akibat penurunan kesadaran. Dede akhirnya meninggal pukul 03.30 WIB akibat organ hati, paru-paru, dan ginjal serta otak yang semakin memburuk.

"Beliau meninggal pukul 03.30 WIB. Datang terakhir dengan kondisi tidak sadar. Ia meninggal akibat kegagalan multiorgan yakni ginjal, hati, otak dan paru-paru," katanya dalam konferensi pers di RSHS Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/1).

Menurutnya meskipun kutil di tubuh Dede masih banyak, kerusakan hati menjadi penyebab meninggal Manusia Akar ini. Dede diketahui menderita hepatitis B yang menyebabkan ginjalnya ikut rusak.

Ia menyebutkan daya tahan Dede memang semakin menurun sehingga mudah terkena virus. Termasuk kuman yang menyerang paru-parunya. Rudi sebelum dirujuk ke RSHS, pasien lebih dahulu mendapatkan perawatan di RS Cililin, Kabupaten Bandung. Namun tetap tidak membaik sehingga dibawa ke RSHS.

Kondisi kesehatan pasien, ujar dia, sudah sangat kompleks ditambah dengan penurunan kesadaran terus menerus. Karena itu, tim dokter yang menangani pasien juga tidak bisa melakukan operasi transplantasi hati yang merupakan jalan satu-satunya.

"Saat dibawa kesini kemungkinannya tinggal dua persen. Ginjal, hati sudah rusak. Harusnya transplantasi hati jalannya tapi nggak bisa jadi kita hanya suportif obat," kata dokter penanggung jawab pasien, Nenny Agustanti menambahkan.

Dede merupakan pasien RSHS dengan penyakit kelainan kulit langka  yang dipicu oleh virus Human Papillomavirus (HPV). Sejak 2007 pasien telah menjalani 14 kali operasi untuk menghilangkan kutilnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement