REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pengembangan pariwisata Sumatra Selatan (Sumsel) saat ini masih mengalami sejumlah kendala. Salah satu adalah minimnya dana pengembangan dan promosi terhadap obyek wisata yang ada di daerah ini.“Kendala utama pengembangan dan promosi pariwisata Sumatra Selatan adalah dana. Ada beberapa objek wisata yang sangat bagus dan potensial jika dikembangkan dan dikelola dengan baik,” kata Irene Camelyn, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Jumat (29/1).

Menurut Irene obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan di Sumsel di antaranya, wisata Sungai Musi di Palembang, Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Danau Ranau di Kabupaten OKU Selatan. Juga ada  Goa Putri serta Goa  Harimau tempat penemuan kerangka manusia purba zaman prasejarah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).“Objek wisata tersebut tidak kalah dengan daerah lain. Tapi karena dana yang terbatas dan kurangnya promosi, obyek wisata tersebut belum bisa terpublikasi luas sehingga banyak wisatawan yang belum tahu,” ujar mantan Kepala BiroHumas dan Protokol Pemperov Sumsel.

Kendala masalah minimnya dana tersebut menurut Kepala Disbudpar Sumsel telah disampaikan kepada Kementerian Pariwisata. “Waktu Kepala Bidang Kemitraan Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata Ibu Widawati Bandiya ke Sumsel, kendala tersebut telah disampaikan,” katanya.

Menurut Camelyn, kendala tersebut sudah mendapat respons dari Kementerian Pariwisata, Menurutnya, Widawati Bandiya sudah mengatakan, Kementerian Pariwisata akan turut membantu mengembangkan pariwisata Sumsel. Tahun 2016, Kementerian Pariwisata akan mengalokasikan dana sebesar Rp 25 miliar untuk promosi dan pengembangan pariwisata di Sumsel. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika