Jumat 29 Jan 2016 16:05 WIB

PPP-PDIP Berpeluang Besar Jadi Koalisi Permanen

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan(PPP) kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah bersama sejumlah anggota pengurus PPP Kubu Djan Faridz saat mendatangi Kantor Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta, Senin (18/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan(PPP) kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah bersama sejumlah anggota pengurus PPP Kubu Djan Faridz saat mendatangi Kantor Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta, Senin (18/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Bogor. Salah satu agenda dalam rapimnas ini adalah kemungkinan adanya koalisi permanen antara partai berlambang Ka’bah ini dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sekretaris Jenderal PPP hasil muktamar Jakarta, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, kemungkinan koalisi permanen bakal terjadi. Sebab, hal itu sudah disepakati oleh rapat pleno PPP beberapa waktu lalu.

“Hasil rapat pleno kemarin, PPP akan menggendeng PDIP sebagai koalisi permanen di pilkada,” ujar Dimyati pada Republika.co.id, Jumat (29/1).

Dengan koalisi permanen itu, PPP akan memastikan diri bersama PDIP mengusung pasangan calon kepala daerah. Pilkada yang paling dekat akan dilaksanakan tahun 2017. Dimyati mengatakan, pembicaraan soal koalisi permanen ini sudah dibicarakan antara Ketua Umum PPP, Djan Faridz dengan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PDIP. Artinya, ini bukan keinginan sepihak dari PPP.

Jadi, hasil keputusan pleno soal koalisi permanen ini akan menjadi agenda dalam rapimnas yang akan menghadirkan seluruh perwakilan DPW dan DPD PPP. Kalau seluruh pengurus di daerah juga menyetujui, maka hasilnya akan dibawa jadi agenda musyawarah kerja nasional (mukernas) awal Februari nanti.

“Di Pleno disetujui, kalau di rapimnas saya tidak tahu akan disetujui atau tidak, tapi sebagian besar sudah menyatakan persetujuaannya,” tegas Dimyati.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement