Jumat 29 Jan 2016 00:57 WIB

Lahan Khusus Pemakaman Azan, Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Salah seorang pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Aparat Desa Kedungwungu mengunjungi rumah orang tua Ahmad Muhazan di RT 04 RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jumat (15/1).

Azan lahir dan dibesarkan bersama dua orang kakak dan dua orang adiknya di rumah sederhana di RT 04 RW 01, Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Kondisi rumah itu kini cukup memprihatinkan. Lantai yang terbuat dari ubin tampak sudah banyak yang mengelupas dan berdebu. Begitu pula dengan dindingnya, juga tampak lapuk. Tak banyak perabot di dalam rumah tersebut.

Di rumah itu, tinggal orang tua Azan, Syahroni (55 tahun) dan Maemunah (52). Syahroni adalah buruh tani yang saat ini menderita kelumpuhan akibat stroke dan penyakit komplikasi. Semua aktivitasnya kini hanya bisa dilakukan di atas tempat tidur. Untuk membantu ekonomi keluarga, ibunda Azan, Maemunah, membuka warung kecil-kecilan di depan rumah mereka. Akibat keterbatasan modal, dia hanya bisa berjualan makanan ringan.

''(Keluarga Azan) memang masuk golongan ekonomi ke bawah,'' kata salah seorang tetangga Azan, Miftah Hariri.

Serangan teror yang dilakukan Azan dan empat rekannya menewaskan delapan orang. Tiga di antaranya warga sipil dan sisanya pelaku teror tersebut. Selain itu, ada 32 orang korban luka akibat tembakan dan ledakan bom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement