Jumat 29 Jan 2016 00:57 WIB

Lahan Khusus Pemakaman Azan, Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Salah seorang pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

Tokoh ulama Desa Kedungwungu, Mustofa, mengatakan, masyarakat menyampaikan empat petisi terkait kedatangan jenazah Azan. Pertama, menerima kedatangan jenazah Azan dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan.

Kedua, mengutuk keras tindakan yang dilakukan Azan dalam aksi bom Sarinah, Jakarta. Ketiga, meminta permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat luas atas nama masyarakat Desa Kedungwungu, atas tindakan salah satu warganya yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan korban luka-luka.

Keempat, membantu pemerintah daerah dan aparat kepolisian dalam menangkal ajaran radikalisme di desa setempat.

Jenazah Azan yang tiba di Desa Kedungwungu, Kamis (28/1), sekitar pukul 10.00 WIB itu kemudian langsung dibawa ke lokasi permakaman tanpa terlebih dulu dibawa ke rumah orang tuanya. Prosesi pemakaman pun berlangsung cepat dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.

''Atas nama keluarga, sekali lagi kami minta maaf atas kesalahan Ahmad Muhazan. Kami juga berterima kasih atas kesediaan masyarakat yang menerima jenazah Ahmad Muhazan dimakamkan di tempat kelahirannya ini,'' kata juru bicara keluarga, Supriadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement