Kamis 28 Jan 2016 12:10 WIB

Polda Jambi Dalami Keberadaan Kelompok Radikal

Bom (ilustrasi)
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Polda Jambi masih terus mendalami keberadaan kelompok radikal di Provinsi Jambi, pascaledakan bom rakitan berdaya ledak rendah (low explosive) yang terjadi Rabu(27/10 dini hari di kawasan Pasir Putih Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Wakapolda Jambi, Kombes Pol Nana Sudjana mengatakan pihak kepolisian kini masih terus mendalami apakah benar ada atau tidaknya kelompok radikalisme di Provinsi Jambi.

"Kita saat ini terus berupaya mencari informasi terkait keberadaan kelompok radikalis jika memang ada di Jambi, namun sampai saat ini pihak Polda Jambi belum mendata atau mendapatkan keberadaan kelompok tersebut," kata Nana di Jambi, Kamis (28/1).

Kepolisian daerah (Polda) Jambi kini masih terus melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok yang terkait faham radikalisme. Polda Jambi akan terus mengaktifkan Bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babin Kamtibmas) dengan terus lebih diberdayakan sebagai fungsi pencegahan di tingkat bawah.

Sementara itu Wali Kota Jambi, SY Fasha, minta warga Kota Jambi untuk tetap tenang agar tidak terpancing dan heboh dengan adanya kejadian itu. Dia juga meminta warga tetap beraktivitas seperti biasa.

Selain itu SY Fasha juga juga sudah memerintahkan seluruh ketua RT untuk mendata semua tamu yang ada di wilayahnya khususnya dalam waktu 1x24 jam dan mengaktifkan lagi siskamling. Menurut dia, seluruh RT, lurah dan camat juga harus mengetahui jika di wilayahnya ada bangunan toko yang disewakan. "Harus ditanya peruntukannya dan aktivitas sehari-hari di bangunan tersebut, dan jika mencurigakan segera laporkan ke pihak kepolisian setempat," kata Fasha.

Warga Kota Jambi mendukung penuh semua upaya kepolisian dalam mengungkap kasus ledakan bom low explosive. Meski tidak sampaimenelan korban jiwa atau luka serta tidak membuat kerugian materil dalam kejadian itu namun ledakan sempat membut geger warga sekitar lokasi ledakan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement