Kamis 28 Jan 2016 10:06 WIB

'Semoga Jokowi Segera Sadar Hitung-hitunganya'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) prihatin dengan langkah tim ekonomi di sekitar Presiden Joko Widodo atas hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, kereta cepat dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat saat ini.

"Ini adalah kebijakan 'mabuk', merebak di awang-awang, namun tidak urgen bagi kebutuhan mendesak rakyat. Kita juga tahu bahwa Iran membeli kereta ini malah tidak semahal Indonesia membeli kereta ini. Jadi ada apa," kata Sekretaris Jenderal HMPI Tri Joko Susilo, Rabu (27/1) petang. (Proyek Kereta Cepat Harus Ada Izin DPR).

Lompatan yang dianggap tidak sadar ini diyakini sebagai langkah 'mabuk' tim di sekitar Jokowi. Menurut dia, ini akan melecehkan citra Jokowi sebagai Presiden yang tidak muluk-muluk, dan mendengarkan suara rakyat.

Tri mengatakan, seharusnya Jokowi melihat dengan cermat apa kebutuhan rakyat. Rakyat belum membutuhkan kereta cepat Jakarta-Bandung, apalagi yang dibangun dari hasil utang ke Cina. "Jokowi ini Presiden rakyat, presiden wong cilik, semoga beliau segera sadar hitung-hitunganya," kata dia.

HMPI heran dengan para ekonom cermat di pemerintahan Jokowi seperti Rizal Ramli. Rizal seharusnya mengingatkan Jokowi. "Saya kira Rizal paham reputasi julukan rajawali kepret dan tekadnya menjaga Jokowi dari buaya-buaya yang membelokkan visi Nawacita, tapi kok diam juga," kata Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement