Kamis 28 Jan 2016 08:10 WIB

Polisi Belum Temui Titik Terang Kasus Mayat Perempuan dalam Drum

Mayat tak dikenal (ilustrasi).
Foto: Corbis.com
Mayat tak dikenal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat masih terus menelusuri identitas mayat wanita yang ditemukan di dalam drum di wilayah Kecamatan Sindur.

"Identitas korban masih belum diketahui, petugas sudah melakukan pemindaian sidik jari sebanyak dua kali, tetap nihil. Sepertinya korban belum pernah membuat KTP elektronik," kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena, di Cibinong, Kamis (28/1).

Ia mengatakan, upaya pengungkapan identitas korban juga dilakukan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara. Terdapat kamera CCTV yang sempat merekam kejadian saat drum dibuang ke wilayah Gunung Sindur.

"Ada CCTV tetapi hasilnya tidak jelas, hanya kelihatan mobil. Tetapi tidak jelas mobilnya jenis apa nomor berapa plat kendaraannya tidak terlihat," katanya.

Ita mengatakan, petugas juga telah melakukan autopsi mayat korban di Rumah Sakit Kramat Jati untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Belum ada laporan hasilnya," kata dia.

Penemuan mayat perempuan di dalam drum warna biru dilaporkan Senin (25/1) sekitar pukul 22.30 WIB. Pertama kali diketahui oleh warga setempat Erwinsyah dan Kusnadi. Mayat dibuang di jalan Curug, Gunung Sindur, dalam drum posisi perempuan ditemukan dengan kepala menengadah ke atas, dan di drum terdapat darah.

Ciri-ciri mayat ditemukan yakni korban masih memakai baju daster berwarna putih, celana luar selutut warna hitam celana dalam merah, bra hijau muda.

Ciri-ciri fisik korban berkulit putih, rambut sebahu, ada tahi lalat di tangan kanan dari jari manis tangan kanan ditemukan luka di bagian kepala bagian belakang. Korban diperkirakan berusia 35 tahun, tinggi 149 cm dan golongan darah O. Mayat korban disimpan dalam drum berukuran 105 cm, diameter lingkaran atas 40 cm.

Baca juga: Mayat Perempuan dalam Drum Plastik Korban Pembunuhan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement