REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Badan Narkotika Nasional yang menggerebek gudang di Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (27/1), menemukan sabu-sabu yang disimpan dalam puluhan generator set (genset), kata Deputi Penindakan BNN Brigjen Polisi Arman Depari.
"Hanya saja kami belum bisa memastikan jumlah sabunya karena pemeriksaan akan dilanjutkan besok," ujarnya ditemui di lokasi penggerebekan di gudang di Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Jepara, didampingi Kapolres Jepara AKBP Syamsu Arifin di Jepara, Rabu (27/1).
Selain itu, kata dia, belum semua barang bukti dilakukan pemeriksaan karena sudah terlalu malam dan akan dilanjutkan besok. Ia mengungkapkan sabu-sabu tersebut memang berkualitas bagus dan jumlah barang buktinya cukup banyak.
Nantinya, kata dia, semua barang bukti yang diperiksa akan disampaikan secara resmi setelah mengonfirmasi antara satu saksi dengan saksi lainnya. Jumlah saksi yang akan dimintai keterangannya, kata dia, delapan orang.
Meskipun ada delapan orang diamankan petugas, Arman mengaku, belum ada penetapan tersangkanya. Selain itu, kata dia, hingga kini BNN juga belum bisa menentukan jenis sabu-sabu. Klasifikasi sabu-sabu tersebut, kata dia, akan disampaikan secara resmi Kamis (28/1) setelah selesai penyelidikan.
Terkait dengan jaringan pengedar narkoba tersebut apakah dari kelompok Pakistan saja, kata Arman, dimungkinkan melibatkan beberapa jaringan.
Berdasarkan pemantauan di lokasi penggerebekan, pada pukul 19.00 WIB terdapat dua orang yang diselimuti baju tahanan warna biru yang dibawa mobil polisi beserta barang bukti dua genset serta empat kardus warna cokelat.
Satu dari dua orang yang diamankan, diduga merupakan warga negara Pakistan serta ada warga Desa Bantrung dan Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit yang ikut diamankan petugas.
Salah seorang warga Desa Pekalongan berinisial SD yang ikut diamankan petugas sempat diwarnai isak tangis anaknya. Informasi yang diterima dari sejumlah warga, SD merupakan juru kunci gudang yang ternyata untuk menyimpan sabu-sabu tersebut.