Rabu 27 Jan 2016 20:22 WIB

Dibom, Patung Lenin Masih Bediri Kokoh

Red: Ilham
Patung mantan pemimpin Uni Soviet, Vladimir Lenin, yang dibangun di Slaviansk, Ukraina, pada 12 Maret 2015.
Foto: EPA/Roman Pilipey
Patung mantan pemimpin Uni Soviet, Vladimir Lenin, yang dibangun di Slaviansk, Ukraina, pada 12 Maret 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, UKRAINA -- Patung pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin hampir mengalami kerusakan setelah beberapa pelaku tak dikenal mencoba meledakkan monumen besar Lenin di Donetsk, Rabu (27/1). Kota Donetsk menjadi ibu kota pemberontak Ukraina.

Para pemimpin pemberontak pro-Rusia langsung mengeluarkan tudingan bahwa "sekelompok teroris" sedang berupaya menjatuhkan simbol kekuatan komunis. Patung Lenin menjulang dengan ukuran besar di lapangan utama Donetsk, kota industri di timur, selama hampir 50 tahun terakhir.

Sebagian kecil pondasi monumen tersebut rusak karena ledakan, namun patung perunggu tokoh itu tidak rusak sama sekali. "Menurut informasi kami, bahan peledak itu diletakkan oleh sebuah kelompok teroris yang telah melakukan kejahatan yang sejenis di Donetsk," kata juru bicara kemiliteran pihak pemberontak, Eduard Basurin, kepada AFP.

Tidak ada satu pihak pun yang mengklaim bertanggung jawab dan tidak ada orang yang ditangkap terkait kejadian itu. Namun, kementerian dalam negeri pemerintahan -yang menyatakan kemerdekaan sendiri- mengatakan pihaknya menganggap insiden itu sebagai aksi terorisme dan telah melaksanakan penyelidikan.

Ledakan itu menyusul serangkaian usaha serupa untuk menghancurkan patung-patung Lenin, yang dibangun di kota-kota bekas Uni Soviet. Para penyerang datang dari wilayah-wilayah yang dilanda perang separatis di provinsi Lugansk dan Donetsk.

Pasukan pro-Moskow telah melancarkan perang selama 21 bulan melawan pasukan pemerintah yang telah menewaskan lebih dari 9 ribu orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement